@article{Kurniawan_1, title={DAMPAK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT AKIBAT PENGEMBANGAN LINGKAR WILIS DI KABUPATEN TULUNGAGUNG}, volume={5}, url={https://journal.unita.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/121}, abstractNote={<p>Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dan menganalisa dampak positif dan dampak negatif pengembangan Lingkar Wilis terhadap sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Tulungagung.  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode analisa data modell Miles &amp; Huberman (1992: 16) mengatakan, analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi.  Berdasarkan kajian tentang dampak sosial ekonomi pengembangan jalur Lingkar Wilis  di Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo dapat diidentifikasi beberapa hal sebagai berikut : 1) Indikator Sosial, (a) Kedua wilayah kecamatan tersebut memiliki jumlah penduduk bermata pencaharian terbanyak adalah peternak sapi perah dan petani; (b) Potensi wisata unggulan berbasis Agrowisata menjadi berkembang di beberapa desa. Ada yang sudah resmi dibuka dan dikelola secara professional, namun ada juga yang masih dalam tahap perencanaan dan perintisan; (c) Dilihat dari aspek kelembagaan, secara normatif semua Desa di dua Kecamatan memiliki struktur yang sama sesuai peraturan akan tetapi belum semua unsur kelembagaan desa berjalan efektif; (d) Dari aspek sosial budaya, kedua Kecamatan memiliki beberapa paguyuban seni dan budaya yang tetap dilestarikan sampai saat ini seperti jaranan, wayang kulit, reog gendang dll.         2) Indikator Ekonomi, (a) Kepemilikan lahan pertanian, kehutanan, peternakan yang sangat melimpah secara langsung membawa perekonomian meningkat signifikan; (b) Usaha ternak sapi perah menjadi andalan peternak karena dapat memberikan penghasilan bagi para masyarakat; (c) Usaha untuk menambah nilai hasil produk pertanian dan peternakan masih belum berkembang; (d) Pasar desa belum berfungsi maksimal. Sektor perdagangan didominasi oleh pertokoan, pracangan dan warung. Kecamatan Sendang dalam  kegiatan perekonomian didukung oleh koperasi tani Wilis, sedang Kecamatan Pagerwojo koperasi sedang terkendala masalah internal manajemen; (e) Masih banyak potensi wisata lain yang diharapkan mampu meningkatkan pendapat asli desa.</p&gt;}, number={1}, journal={Jurnal AGRIBIS}, author={Kurniawan, Bambang Tri}, year={1}, month={1}, pages={55-85} }