https://journal.unita.ac.id/index.php/agribisnis/issue/feedJurnal AGRIBIS2024-11-20T09:44:48+07:00Chusnatul Ulaela Sajalichusnatululaelasajali@unita.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Agribis diterbitkan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Tulungagung. Menerima artikel ilmiah kajian tentang ekonomi pertanian dan agribisnis.</p>https://journal.unita.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/1210KINERJA PASAR EKSPOR KARET NEGARA ITRC (International Tripartite Rubber Council) DI PASAR INTERNASIONAL: PENDEKATAN ALMOST IDEAL DEMAND SYSTEM (AIDS)2024-10-21T09:04:12+07:00Aulia Adetyaauliaadetya45@gmail.com<p>Indonesia, sebagai produsen karet global, memiliki peluang besar untuk diversifikasi di luar sekadar ekspor karet. Dinamika perdagangan internasional semakin meningkatkan peluang ekspor antarnegara. Setiap negara harus mampu bertahan dan menghadap persaingan di pasar internasional dengan memiliki keunggulan pada produk atau komoditas tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalsis pangsa pasar ekspor karet Indonesia dan Thailand di pasar internasional, (2) menganalisis posisi pasar ekspor karet Indonesia dan Thailand di pasar internasional menggunakan pendekatan AIDS. Penelitian ini menggunakan data sekunder dalam bentuk <em>time series</em> bulanan dari tahun 2012 -2023. Sumber data berasal dari <em>World Trade Organization</em> dengan kode HS 400121 (<em>Smoked sheets of natural rubber</em>) yang dianalisis menggunakan pendekatan <em>Almost Ideal Demand System</em> (AIDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pangsa pasar ekspor karet Indonesia dan Thailand di pasar internasional sebesar 3 persen dan 36 persen. Nilai elastisitas pengeluaran (<em>expenditure</em>) ekspor karet Indonesia bernilai positif, hal tersebut menunjukkan bahwa karet Indonesia termasuk kedalam barang normal dan bersifat inelastis. Elastisitas harga sendiri (<em>uncompensated</em>) pada Indonesia bersifat elastis, sedangkan Thailand bersifat inelastic dengan hubungan negatif. Elastisitas harga silang (<em>compensated</em>) manunjukkan antara Indonesia dengan Thailand bernilai negatif dan tersebut menunjukkan adanya hubungan komplementer, artinya apabila harga karet Thailand meningkat maka akan menurunkan pangsa pasar ekspor Indonesia, namun bersifat inelastis.</p>2024-10-18T00:00:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal AGRIBIShttps://journal.unita.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/989KAJIAN KEMITRAAN PADA PENGEMBANGAN KOMODITAS SAYURAN HIDROPONIK UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS USAHA DI KOTA KENDARI2024-10-31T10:37:56+07:00Kadek Widyantarikdwidyantari1899@gmail.comBaharibahariuho.03@gmail.comSurnisurni.unhalu@yahoo.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kemitraan dan profitabilitas usaha pengembangan komoditas sayuran hidroponik di Kota Kendari. Populasi dalam penelitian ini, yaitu usaha hidroponik di Kota Kendari Sulawesi Tenggara berjumlah 39 usaha, dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh usaha hidroponik sebagai sampel penelitian, usaha kecil yaitu Usaha Hidroponik Tunas Baru, usaha menengah yaitu Usaha Hidroponik Puncak Puwatu, dan usaha besar yaitu Usaha Hidroponik Faperta. Analisis datamenggunakan analisis kualitatif dan rasio profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemitraan yang diterapkan usaha pengembangan komoditas sayuran hidroponik dalam meningkatkan profitabilitas di Kota Kendari mayoritas menggunakan pola kemitraan subkontrak dimana usaha hidroponik sebagai pemasok sayuran hidroponik untuk mitra-mitranya. Profitabilitas usaha pengembangan komoditas sayuran hidroponik melalui pola kemitraandi Kota Kendari adalah rata-rata NPM sebesar 43,12%,ROA sebesar 79,13%, ROE sebesar 36,17%, dan GPM sebesar 45,39%, sehingga dapat dikatakan bahwa usaha hidroponik di Kota Kendari sangat efesien dan menguntungkan untuk dijalankan.</p>2024-10-21T10:58:00+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal AGRIBIShttps://journal.unita.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/984FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI PASAR WAMEO KECAMATAN BATUPOARO KOTA BAUBAU 2024-11-20T09:44:48+07:00Muhammad Alkadri Ramadanalkadrir_d1a117195@student.uho.ac.idIne Fausayanainefausayana@gmail.comIlma Sarimustaqiyma Rianseilma.rianse@uho.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap cakalang di Kecamatan Batupoaro Kota Baubau. Berdasarkan data produksi ikan cakalang, diperoleh tingkat konsumsi ikan masyarakat di Kota Baubau dalam sehari bisa mencapai 3-5 ton (termasuk ikan cakalang di dalamnya). Besarnya permintaan tersebut karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti harga ikan cakalang, ketersediaan stok, dan lain sebagainya. Populasi dalam penelitian ini yaitu konsumen yang membeli ikan cakalang di Pasar Wameo Kecamatan Batupoaro Kota Baubau, dengan menggunakan teknik accidental sampling diperoleh 40 responden sebagai sampel penelitian. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga ikan cakalang (X<sub>1</sub>) dan harga telur ayam (X<sub>2</sub>) tidak berpengaruh nyata karena nilai signifikansi lebih dari (α=0,05). Sedangkan harga beras (X<sub>3</sub>), pendapatan (X<sub>4</sub>) dan jumlah anggota keluarga (X<sub>5</sub>) memiliki pengaruh nyata terhadap permintaan ikan cakalang (Y) karena nilai signifikansinya kurang dari (α=0,05).</p>2024-10-30T10:00:09+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal AGRIBIShttps://journal.unita.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/1228ANALISIS MINAT GENERASI MUDA DALAM BERWIRAUSAHA BIDANG PERTANIAN JAGUNG DI DESA JAJAR KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TULUNGAGUNG2024-10-31T10:33:03+07:00Mufida Diah Lestarimufida@unita.ac.idUmi Solikahumi_solikah@yahoo.co.idChusnatul Ulaela Sajalichusnatululaela@gmail.com<p>Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang menjadi tumpuan pengembangan perekonomian Indonesia. Kondisi geografis yang sangat strategis untuk mengembangkan usaha dalam bidang pertanian salah satunya pada pertanian jagung. Jagung menjadi sala satu komoditas pangan setelah beras yang dapat memberikan hasil produksi yang besar di Desa Jajar Kecamatan Gandusari Kecamatan Tulungagung. Melihat dari potensi besar salam berwirasuaha bidang pertanian jagung tentunya agar dapat tetap berkembang dan memiliki peningkatan pada produksi jagung maka perlu peran serta generasi muda untuk bisa mengambangkan pertanian jagung. Generasi muda diharapkan menjadi agen perubahan dalam sistem pertanian yang lebih maju dan berkembang, namun saat ini minimnya minat generasi muda dalam bidang pertanian tentunya menjadi salah satu kendala untuk menumbuhkan munat generasi muda berwirausaha di bidang pertanian. Peneliti dalam hal ini melakukan penelitian di Desa Jajar Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek dengan tujuan mengali minat generasi muda dalam berwirausaha di bidang pertanian jagung. Metode yang digunakan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan informannya adalah pemuda-pemudi yang ada didaerah penelitian. Hasil dari penelitian terdapat beberap faktor penentu minat dari generasi muda di daerah penelitian terhadap minat mereka dalam beruwirausaha dibidang pertanian diantaranya adalah minimnya minat pemuda-pemudi dalam berwirausaha dibidang pertanian, minimnya pengetahuan dalam bidang budidaya pertanian jagung, <em>high risk</em> karena mereka berasumsi bahwa pertanian adalah salah satu jenis usaha yang memiliki resiko tingi karena sangat bergantung pada cuaca, iklim, bencana dan lain sebagainya, minimnya penghasilan dari bertani sehingga pemuda-pemudi tidak berminat dan faktor lainnya adalah modal yang mereka miliki sangat minim, seperti tidak memiliki modal untuk memulai usaha di bidang pertanian. Dari penelitian tersebut peneliti memberikan Kesimpulan bahwa banyak dari generasi muda yang enggan berwirausaha dibidang pertanian sehingga pertanian hingga saat ini kurang dapat berkembang dengan pesat karena masih dodominasi dengan metode-metode yang tradisional.</p>2024-10-31T10:11:54+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal AGRIBIShttps://journal.unita.ac.id/index.php/agribisnis/article/view/986FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP BERAS (Studi Kasus PT. Alena Jaya di Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur)2024-10-31T18:14:08+07:00Agus Arywirawanagusarywira@gmail.comAbdiabdi@uho.ac.idLa Ode Kasno Arifkasno86arif@uho.ac.id<p>Tujuan penelitian ini untuk memahami1) Proses produksi beras dan jumlah produksi beras dari PT.Alena Jaya, dan 2) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap beras pada usaha penggilingan padi PT.Alena Jaya di Kel. Ladongi Kec. Ladongi Kab. Kolaka Timur. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli 2023 sampai Agustus 2023. Populasi pada penelitian adalah konsumen atau pembeli yang membeli beras pada PT. Alena Jaya yang berjumlah 136 orang berdasarkan pada catatan PT. Alena Jaya selama bulan Desember 2022. Jumlah sampel penelitian yakni berjumlah sebanyak 58 orang yang ditentukan metode acak sederhana (simple random sampling). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Proses produksi beras terdiri dari persiapan bahan baku, proses penggilingan padi, pemecahan kulit padi, glosor, poles, sortir dan pengemasan dan jumlah produksi beras oleh PT. Alena Jaya pada bulan Februari sampai agustus 2023 sebesar 1.710 ton dan 2) Hasil analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan regresi yaitu Y = -3,720-0,013X<sub>1</sub>+0,354X<sub>2</sub>+ 0,661X<sub>3</sub>+0,103X<sub>4</sub>+e<sub>. </sub>Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan beras pada usaha penggilingan padi PT.Alena Jaya di Kelurahan Ladongi Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur Yaitu Nilai Beli Beras (X<sub>1</sub>), Pendapatan (X<sub>2</sub>) dan Jumlah Anggota Keluarga (X<sub>3</sub>), dan Harga Umbi-Umbian (X4).</p>2024-10-31T18:14:08+07:00Copyright (c) 2024 Jurnal AGRIBIS