Kebidanan https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan en-US unita@gmail.com (unita) Fri, 07 Jan 2022 10:12:49 +0700 OJS 3.1.2.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PERBEDAAN SIKAP SISWI KELAS X TENTANG MENSTRUASI SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/402 <p>ABSTRAK<br>Kebanyakan wanita menganggap menstruasi merupakan penyakit karena saat menstruasi mereka merasa letih dan terganggu. Kurangnya komunikasi antara anak dengan orangtua menjadi penyebab timbulnya masalah. Tujuan penelitian mengetahui perbedaan sikap siswi kelas X tentang menstruasi sebelum dan sesudah penyuluhan<br>Jenis penelitian pre eksperimen, dengan desain analitik menggunakan rancangan One Grup pre-postes design. Variabel tungggal berpasangan yaitu sikap siswi kelas X tentang menstruasi sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan. Populasi dalam penelitian adalah siswi kelas X SMA Negeri 1 Rejotangan. Sampel diambil dengan teknik Stratified Random sampling sejumlah 51 sampel. Analisa data dengan uji Wilcoxon.<br>Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden bersikap negatif sebelum diberi penyuluhan sedangkan hampir seluruhnya dari responden bersikap positif sesudah diberi penyuluhan. Uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai ρ value = 0,001 lebih kecil dari nilai  = 0,05 (0,001 &lt; 0,05), sehingga H0 ditolak, artinya ada perbedaan sikap siswi kelas X tentang menstruasi sebelum dan sesudah penyuluhan.<br>Perubahan sikap siswi kelas X karena adanya penyuluhan yang aktual tentang menstruasi sehingga sikap negatif menjadi bersikap positif. Selain itu setelah diberi penyuluhan tercapai perubahan sikap dan tindakan yang bertambah dari responden sehingga menjadi terampil dalam mengerjakan kegiatan pembelajaran tentang informasi menstruasi.</p> <p>ABSTRACT<br>Most women consider menstruation to be a disease because during menstruation they feel tired and disturbed. Lack of communication between children and parents is the cause of problems. The research objective was to determine the differences in attitudes of class X students regarding menstruation before and after counseling<br>This type of research is pre-experimental, with an analytical design using the One Group pre-posttest design. The single variable in pairs was the attitude of class X students about menstruation before counseling and after counseling. The population in this study were students of class X SMA Negeri 1 Rejotangan. Samples were taken by using stratified random sampling with a total of 51 samples. Data analysis using the Wilcoxon test.<br>The results showed that most of the respondents had a negative attitude before being given counseling, while almost all of the respondents had a positive attitude after being given counseling. The Wilcoxon statistical test showed that the value of ρ value = 0.001 was smaller than the value of  = 0.05 (0.001 &lt;0.05), so that H0 was rejected, meaning that there were differences in the attitudes of class X students about menstruation before and after counseling.<br>Changes in the attitudes of class X students due to actual counseling about menstruation so that negative attitudes become positive. In addition, after being given counseling, there was an increase in the attitudes and actions of the respondents so that they became skilled in carrying out learning activities about menstrual information.</p> ERNAWATI TRI HANDAYANI Copyright (c) https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/402 Sat, 01 Aug 2020 00:00:00 +0700 PERBEDAAN EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES PANAS KERING PADA PENURUNAN INTENSITAS NYERI DYSMENORRHEA PRIMER MAHASISWI PRODI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/403 <p>ABSTRAK<br>Terganggunya aktivitas disekolah karena gangguan haid dapat berimbas pada penurunan prestasi dan semangat belajar. Nyeri yang dirasakan akibat ketidakseimbangan hormone progesterone yang ada di dalam darah. Selain gangguan fisik hal ini juga bisa berefek pada gangguan psikologis yang mengakibatkan seorang wanita menjadi cepat lelah dan marah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif antara Teknik Relaksasi Napas Dalam dan Kompres Panas Kering dalam Penurunan Intensitas Nyeri Dysmenorhea Primer. Merupakan Quasi Eksperimental dengan Pretest-Posttest, NonEquivalent Control Group Design. Sampling menggunakan Accidental dengan jumlah 60 mahasiswi kemudian dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Nilai Spearmean rho p-value lebih kecil dari 0,01 untuk perlakuan I, pada perlakuan II p-value kurang dari 0,01. Intensitas nyeri pada penderita dimenore primer menurun dibandingkan dengan sebelum dilakukan terapi. uji Wilcoxon untuk melihat pengaruh diperoleh nilai p-value = 0,615 yang artinya tidak ada perbedaan antar kedua tehnik untuk menurunkan nyeri. Terapi non farmakolog cukup efektif untuk menurunkan nyeri, sehingga hal ini bisa menjadi alternatif bagi penderita nyeri haid. Teknik yang dipakai mudah dan bisa dilakukan dimana saja sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar disekolah.</p> <p>&nbsp;</p> <p>ABSTRACT<br>Disruption of school activities due to menstrual disorders can have an impact on decreased achievement and enthusiasm for learning. Pain is felt due to an imbalance of the hormone progesterone in the blood. In addition to physical disorders, this can also have an effect on psychological disorders that cause a woman to become tired and angry. This study aims to determine how effective the Deep Breathing Relaxation Technique and Dry Heat Compress are in Reducing Primary Dysmenorrhea Pain Intensity. It is a Quasi Experimental with Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design. Sampling using Accidental with a total of 60 female students then divided into 2 treatment groups. The Spearmean rho p-value is less than 0.01 for treatment I, in treatment II the p-value is less than 0.01. The intensity of pain in patients with primary dysmenorrhea decreased compared to before therapy. Wilcoxon test to see the effect obtained p-value = 0.615, which means there is no difference between the two techniques to reduce pain. Non-pharmacological therapy is quite effective in reducing pain, so this can be an alternative for people with menstrual pain. The technique used is easy and can be done anywhere so that it does not interfere with learning activities at school.</p> <p>&nbsp;</p> Anita Dwi Agustinasari Copyright (c) https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/403 Sat, 01 Aug 2020 00:00:00 +0700 ANALISIS RIWAYAT TABLET TAMBAH DARAH PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI INDONESIA ( DATA RISKESDAS 2018) https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/404 <p>ABSTRAK<br>Anemia merupakan faktor penyebab kematian ibu secara tidak langsug. Di Indonesia Kematian ibu masih cukup tinggi, anemia pada ibu hamil dapat berdampak pada abortus atau lahir premature, hipoksia dan kematian janin dalam kandungan dan juga penyebab terjadinya perdarahan ibu bersalin. Tujuan Mengetahui Riwayat TTD ibu hamil dengan anemia.<br>Penelitian data skunder RISKESDAS 2018, survey Nasional desain Cross-sectional dan nonintervensi. Populasi seluruh RT yang diIndonesia. Sampel Susenas pada bulan Maret 2018 sebanyak 70.687 dari 36 Propinsi. Pengambilan data tanggal 13 s/d 18 Mei 2020.<br>Hampir setengahnya TTD yang diterima ≥ 90 tablet yang di terima ibu hamil yaitu 38% dan tidak anemia, hampir setengahnya &lt; 90 dalam kriteria tidak normal yaitu 40% dan mengalami anemia dengan ρ: 0,001 artinya ada hubungan antara riwayat jumlah TTD yang di terima dan dikonsumsi dengan terjadinya anemia.<br>Ibu hamil sudah memenuhi kebutuhan tablet tambah darah secara baik dan sesuai peraturan mentri kesehatan dan harapannya TTD yang di dapatkan secara terpenuhi dapat mencegah terjadinya anemia pada kehamilan dan dapat melahirkan secara lancar dan bayi lahir sehat. ibu hamil yang tidak meminum TTD secara baik atau tidak menghabiskan tablet tersebut berdampak terjadinya anemia ibu hamil.</p> <p>ABSTRACT<br>Anemia is a factor that can indirectly cause death in mothers. Maternal mortality in Indonesia is still quite high, anemia in pregnant women can have an impact on abortion or premature birth, hypoxia and fetal death in the womb and also the cause of bleeding in maternity. Research Objectives Knowing the History of Tablets Add blood in pregnant women with anemia in Indonesia (Riskesdas 2018 Data).<br>This research uses RISKESDAS secondary data in 2018, which is a national scale survey with cross-sectional and non-intervention villages. Population of all households in Indonesia. The sample uses the Susenas sample framework in March 2018 with a sample of 70,687 from 36 Provinces in Indonesia. Researchers took data from 13 to 18 May 2020.<br>Nearly half the TTD received ≥ 90 tablets received by pregnant women was 38% and did not have anemia, almost half were &lt;90 or within the normal criteria of 40% and had anemia with ρ: 0.001 meaning there was a relationship between the history of the number of TTDs received receive and be consumed with anemia.<br>Pregnant women have fulfilled the need for added blood tablets properly and in accordance with the regulations of the minister of health and the hope is that the added blood tablets that are met can prevent anemia in pregnancy and can give birth smoothly to mothers and babies born healthy. pregnant women who do not take TTD properly or do not spend the tablet so that the impact on anemia in pregnant women.</p> <p>&nbsp;</p> SITI MARYAM Copyright (c) https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/404 Sat, 01 Aug 2020 00:00:00 +0700 UPAYA PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA OLEH WANITA USIA SUBUR DI PMB LATIFATUS ZAHRO KABUPATEN TULUNGAGUNG JANUARI 2020 https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/405 <p>ABSTRAK<br>Kanker payudara, penyakit yang menakutkan bagi seorang wanita di manapun berada baik di Negara maju maupun berkembang dan terbelakang. Angka kesakitan, kematiannya sangat tinggi serta sulit disembuhkan. Pola makan, gaya hidup, stres menjadi pemicu munculnya kasus ini. Perlu dilakukan pencegahan bersama-sama dengan deteksi dini mandiri untuk penemuan kejadian, termasuk di Kabupaten Tulungagung.<br>Penelitian dilaksanakan pada 6 Januari – 6 Februari tahun 2020 di PMB Latifatus Zahro Kabupaten Tulungagung. Desain penelitian diskriptif. Variabel Upaya Pencegahan Kanker Payudara. Populasi semua WUS yang sudah mendapat penyuluhan oleh bidan tentang kanker payudara dan pencegahannya. Pengambilan samling yaitu: purposive sampling, dipakai kriteria inklusi, sampel 25 responden. Pengolahan data dianalisis, diprosentase dan disajikan dalam bentuk tabel.<br>Hasil penelitian menunjukkan hasilnya hampir setengah dari responden yaitu 11 (44%) responden memiliki upaya yang cukup terhadap pencegahan kanker payudara, dan hamper setengahnya lagi dari responden yaitu 8 (32%) dari responden memiliki upaya yang kurang terhadap pencegahan kanker payudara, sedangkan yang 6 (24%) atau sebagian kecil dari responden memiliki upaya penanggulangan kanker payudara dengan nilai baik.<br>Upaya pencegahan keganasan sel mamae pada seorang perempuan berkaitan dengan pendidikan, usia, pekerjaan dan pengalamn serta pergaulan dan kebiasaaan yang dilakukannya. Semakin tinggi pendidikan dan pengetahuannya tentang kanker payudara serta pengalaman dan kebiasaannya yang berkaitan dengan kanker payudara maka akan memperkuat keinginan wanita untuk melakukan pencegahan terjadinya kanker payudara pada dirinya.</p> <p>ABSTRACT<br>Breast cancer is a frightening disease for a woman everywhere, both in developed and developing and underdeveloped countries. The morbidity and mortality rates are very high and difficult to cure. Diet, lifestyle, stress trigger the emergence of this case. Prevention needs to be done together with early detection independently for incident detection, including in Tulungagung Regency.<br>The research was conducted on January 6 - February 6, 2020 at PMB Latifatus Zahro, Tulungagung Regency. Descriptive research design. Variable of Breast Cancer Prevention Efforts. Population of all women women who have received counseling by midwives about breast cancer and its prevention. Sampling was taken: purposive sampling, used inclusion criteria, a sample of 25 respondents. The research instrument used a closed questionnaire. Editing, coding, scoring, tabulating data processing were then analyzed.<br>Almost half of the respondents, namely 11 (44%) had sufficient efforts to prevent breast cancer, and almost half of the respondents, namely 8 (32%) of the respondents who had less effort to prevent breast cancer, while 6 (24%) or a small proportion of respondents had good breast cancer prevention scores.<br>Efforts to prevent breast cancer in a woman are related to education, age, work and experience as well as the relationships and habits she does. The higher education and knowledge about breast cancer as well as experience and habits related to breast cancer, the more women want to prevent the occurrence of breast cancer in themselves.</p> Nunik Ningtiyasari Copyright (c) https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/405 Sat, 01 Aug 2020 00:00:00 +0700 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF : Literature Review https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/406 <p>ABSTRAK<br>Jumlah kematian balita di dunia cukup tinggi, hampir 10 juta balita meninggal setiap tahunnya. Beberapa faktor penyebab kematian pada balita harus ditekan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan, dimulai dengan inisiasi menyusu dini (IMD). Sampai saat ini cakupan ASI Eksklusif dan pelaksanaan IMD masih rendah, padahal program NASI dan IMD Eksklusif telah direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF. Rendahnya cakupan ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain masalah dalam proses menyusui, faktor ekonomi dan dukungan dari lingkungan sekitar, sosial budaya, perasaan malu, pekerjaan dan pelayanan kesehatan serta kurangnya atau rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang ASI eksklusif. Selain itu banyak kendala dalam pemberian ASI eksklusif bagi ibu bekerja seperti kebijakan perusahaan yang tidak mendukung, belum adanya ruang khusus menyusui / pojok laktasi. Dari semua kondisi tersebut, tampak perlu adanya program edukasi untuk menyukseskan program ASI eksklusif melalui kerjasama lintas sektoral seperti perlunya regulasi di bidang pelayanan kesehatan dasar dan media sosial untuk membantu promosi ASI eksklusif sehingga dapat mendukung program praktik pemberian ASI eksklusif yang dapat dilakukan oleh semua ibu baik ibu bekerja maupun ibu tidak bekerja, baik dalam skala nasional maupun internasional.</p> <p>ABSTRACT<br>The number of under-five deaths in the world is quite high, almost 10 million children under five die every year. Several factors that cause death in children under five should be suppressed by exclusive breastfeeding for infants 0-6 months, beginning with early initiation of breastfeeding (IMD). Until now, the coverage of exclusive breastfeeding and the implementation of IMD is still low, even though the Exclusive NASI and IMD programs have been recommended by WHO and UNICEF. This low coverage is caused by many factors including problems in the breastfeeding process, economic factors and support from the surrounding environment, social culture, feelings of shame, work and health services and the lack or low level of public knowledge about exclusive breastfeeding. In addition, there are many obstacles in exclusive breastfeeding for working mothers such as company policies that do not support, the absence of a special breastfeeding room / lactation corner. From all these conditions, it appears that there is a need for educational programs to make the exclusive breastfeeding program a success through cross-sectoral collaboration such as the need for regulations in basic health services and social media to help promote exclusive breastfeeding so that it can support the exclusive breastfeeding practice program that can be practiced by all mothers both working and non-working mothers, both on a national and international scale.</p> SITI SUCIATI Copyright (c) https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/406 Sat, 01 Aug 2020 00:00:00 +0700 SIKAP IBU HAMIL TENTANG NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN DI BPS JOHANA WIDIJATI DESA SIDOREJO KECAMATAN KAUMAN KABUPATEN TULUNGAGUNG https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/407 <p>ABSTRAK<br>Kecukupan gizi dapat menjadi penentu dari kualitas SDM. Kematian ibu hamil secara tidak langsung dikarenakan anemia dan kekurangan energi kronis (KEK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap ibu yang sedang hamil tentang nutrisi pada masa kehamilan di BPS Johana Widijati Desa Sidorejo Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung.<br>Penelitian ini menggunakan jenis Observasional dengan desain penelitian deskriptif, jumlah populasi sebanyak 40 responden yaitu semua ibu hamil yang berkunjung di BPS, sampel penelitian sejumlah 33 responden menggunakan metode accidental sampling. Penelitian dilakukan tanggal 23 Maret – 30 April 2020. Pengumpulan data dilakukan dengan quesioner dengan menggunakan skala Likert yaitu 15 pernyataan, data dianalisa menggunakan rumus skor mean T<br>Hasil dari penelitian didapatkan sebagian besar dari responden bersikap positif yaitu sebanyak 17 responden (51,52%). Sikap positif responden disebabkan setengahnya dari responden sudah pernah mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan</p> <p>ABSTRACT<br>Adequacy of nutrition can be a determinant of the quality of human resources. Maternal mortality is indirectly caused by anemia and chronic energy deficiency. This study aims to determine the attitude of pregnant women about nutrition during pregnancy in private practice midwife Johanna Widijati, Sidorejo Village, Kauman District, Tulungagung Regency.<br>The study used an observational type with a descriptive research design, the total population was 40 respondents, namely all pregnant women who visited the midwife's practice, the research sample was 33 respondents using the accidental sampling method. The study was conducted on March 23 – April 30, 2020. The data was collected using a questionnaire using a Likert scale, namely 15 statements, the data was analyzed using the mean T score formula<br>The results showed that most of the respondents were positive, as many as 17 respondents (51.52%). The positive attitude of the respondents was caused by half of the respondents who had received information from health workers.</p> WIDYA LUSI ARISONA Copyright (c) https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/407 Sat, 01 Aug 2020 00:00:00 +0700