PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TULUGAGUNG

  • Anang Sugeng Cahyono
Abstract views: 908 , PDF downloads: 1134
Keywords: Pemberdayaan masyarakat, Kewirausahaan

Abstract

Abstrak

 

Permasalahan sosial merupakan problem yang hampir setiap hari dijumpai masyarakat di Indonesia. Berbagai macam kompleksitas perbedaan stratifikasi sosial dimasyarakat sering mengakibatkan kecemburuan yang berujung pada tindak kriminalitas. Dari pemetaan sosial yang penulis lakukan di Kabupaten Tulungagung, menunjukkan bahwa masalah kemiskinan dan penurunan tingkat kualitas sumberdaya manusia sebagian besar menjadi pemicu lahirnya permasalahan yang dapat membawa pada tindakan kriminalitas. Grafik  kriminalitas di Kabupaten Tulungagung dapat diketahui dengan besarnya jumlah Tahanan/Narapidana pada Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas IIB Tulungagung. Sampai pada saat peneliti melakukan penelitian ini, jumlah warga binaan di LP Kelas IIB Tulungagung sebanyak 273 orang. Jumlah tersebut masih relevan dengan ruang/kapasitas bangunan.

Berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia diKabupaten Tulungagung senantiasa dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari beberapa kegiatan yang dikembangkan oleh para warga binaan dengan pihak LP sebagai fasilisator. Upaya nyata ini dilakukan tidak hanya untuk mengisi kegiatan di LP akan tetapi kemampuan para warga binaan tersebut dapat terus berkembang ketika mereka sudah selesai menjalani masa binaan. Berbagai produk unggulan seperti keset, matras, meja lipat dan berbagai hasil olahan berbahan dasar kayu telah dihasilkan oleh para warga binaan. Dengan kata lain pemberdayaan melalui kegiatan positif diharapkan mampu menciptakan enterpreneur baru tanpa memandang status artifisialnya. Tujuan besar dari upaya ini adalah menciptakan sumberdaya manusia baru yang mampu adaptif melalui jalur kewirausahaan. Pada tahapan pelaksanaannya LP Kelas IIB Tulungagung memiliki beberapa kendala. Diantaranya keterbatasan sumberdaya manusia khususnya petugas pada bagian keterampilan (binker) dan modal untuk pengembangan usaha pemberdayaan keterampilan bagi warga binaan. Akan tetapi kendala tersebut tidak menyurutkan LP Kelas IIB Tulungagung untuk terus mengembangkan dan memberdayaan keterampilan bagi warga binaannya.

Abstract

Social problems is a problem that almost every day found in Indonesian society . Various kinds of complexity of social stratification difference in the community often lead to jealousy that led to the crime . From a social mapping by the author in Tulungagung , show that the problem of poverty and reduction of quality of human resources largely to trigger the birth of the problems that could lead to criminal acts.Graph criminality in Tulungagung can be identified by the large number of detainees/inmates at the Correctional Institution (LP) Class IIB Tulungagung.Until the time researchers conducted the study,the number of inmates in prison Class IIB Tulungagung 273 people .The amount is still relevant to the space/capacity building.

Various efforts in improving the quality of human resources in Tulungagung always done by the Penitentiary Class IIB Tulungagung.It is evident from some of the activities developed by the inmates at the prison as a facilitator . Real effort is made not only to fill in the LP activity but the ability of the inmates can continue to grow when they are finished serving his target . A wide range of excellent products such as mats , mattresses , folding tables and a variety of processed products made from wood has been produced by the inmates.In other words empowerment through positive activities are expected to create new entrepreneurs regardless artificial status.The objective of this effort is to create a new human resources capable of adaptively through entrepreneurship.In the implementation phase II LP Class B Tulungagung has some constraints.Among the limitations of human resources,especially officers in the skills (binker) and capital for business development empowerment skills for inmates. However, these obstacles did not deter the LP Class IIB Tulungagung to continue to develop skills for the citizens and the empowerment of proxies .

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

Ife, K. Community Development; Creating Community Alternatives-Vision, Analisys And Practice. Longman. Melbourne, 1995

Jamasy, Owin, (2004). Keadilan, Pemberdayaan & Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta : Belantika.

Moeljatno. Asas-Asas Hukum Pidana. cet. 7. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002

Maman Kh, 2002, ”Menggabungkan Metode Penelitian Kuantitatif dengan Kualitatif”, Makalah Pengantar Filsafat Sain, Program Pasca Sarjana/S3, IPB

Robby I.Chandra. 1995 . Etika Dunia Bisnis. Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Setiana. L. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. DiklatPenyuluhan. Jakarta

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, cetakan kesembilan, CV Alvabeta: Bandung.

Sulistiyani, A.T. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Gava Media, Jogjakarta.

Usman, Sunyoto. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pustaka Pelajar,Cetakan III. Yogyakarta, Maret 2004

Wiyarti, Sri Mg dan Widada Sutapa Mulya. 2007. “Sosiologi.” Surakarta: UNS Press.

Peraturan Perundang-Undangan :

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.

http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/09/pengertian-keterampilan.html

How to Cite
Cahyono, A. S. (1). PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TULUGAGUNG. Jurnal BONOROWO, 2(1), 1-10. https://doi.org/10.36563/bonorowo.v2i1.34
Section
Articles