@article{Handayani_Ningtiyasari_1, title={KOMITMEN PUS TENTANG PELAKSANAAN PAP SMEAR UNTUK MENCEGAH KANKER SERVIKS di PUSKESMAS NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014}, volume={2}, url={https://journal.unita.ac.id/index.php/bonorowo/article/view/30}, DOI={10.36563/bonorowo.v2i1.30}, abstractNote={<p align="center"><strong>Abstrak</strong></p><p><strong> </strong></p><p>Jumlah kasus kanker serviks di Kabupaten Tulungagung masih tinggi  dan  cenderung  meningkat  yaitu: pada tahun 2011 sebanyak 53 kasus sedangkan pada  tahun 2012 berjumlah 65 kasus. Kanker servik bias dicegah secara dini dengan pemeriksaan pap smear secara rutin dan dapat disembuhkan jika segera diobati pada stadium dini.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komitmen PUS tentang pelaksanaan pap smear untuk mencegahkan kanker servik di Puskesmas Ngunut Kabupaten Tulungagung.</p><p>Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi.Informanutama adalah 12 istri PUS,dan informantriangulasi 12 suami PUS, 3 Bidan desa serta 1 bidan koordinator Puskesmas Ngunut.Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam dan selanjutnya dilakukan analisa data dengan metode <em>content  analisis</em>.</p><p>Hasil penelitian ini menunjukkan istri PUS yang sudah melakukan pemeriksaan pap smear pengetahuannya baik tentang pap smear,hal tersebut berkaitan dengan frekwensi dan lama kurun waktu pemeriksaan pap smear yang pernah dijalani, sedangkan sikapnya juga baik berkaitan dengan pengetahuannya tentang pemeriksaan pap smear, untuk motivasi juga baik,hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan sikap informanutama tentang pap smear, serta dukungan yang baik dari suami/keluarga, kebijakan tempat informanutama bekerja tentang pap smear, rasa takut terkena penyakit kanker serviks menjadi motivasi melakukan pemeriksaan pap smear.Sedangkan pada istri PUS yang belum melakukan pap smear didapatkan pengetahuannya baik dan kurang hal ini berkaitan dengan pengalaman pernah mengantar saudaranya melakukan pemeriksaan pap smear,dan pernah melakukan pemeriksaan inspekulo karena keputihan serta kontrol IUD.Untuk sikapnya juga positip tentang pap smear hal ini berkaitan dengan pengetahuan, pengalaman dani nformasi yang ia dapatkan.Sedangkan motivasinya baik dan pernah mendapatkan dukungan dari suami, tetapi tidak mau melakukan pemeriksaan pap smear dengan alasan rasa takut, malu dan biaya serta takut diketahui penyakitnya mempengaruhi mereka untuk tidak melakukan pemeriksaan pap smear. Pelayanan kesehatan sangat mendukung keberadaannya dalam pelaksanaan pap smear tetapi sayang hal tersebut belum didukung dengan kebijakan pemerintah daerah serta belum adanya dana khusus untuk pelaksanaan pap smear dari pemerintahan taupun Dinas Kesehatan setempat.</p><p>Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung untuk menyediakan fasilitas pelatihan untuk menunjang proses sosialisasi pap smear pada masyarakat, menyediakan dana dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait baik steak holder dan pemangku kebijakan untuk membuat suatu kebijakan dan mengadakan dana agar mendukung pemeriksaan pap smear.</p><p align="center"><strong>Abstract</strong></p><p align="center"><strong> </strong></p><p>The number of cerviks cancer cases in the Tulungagung district still high and likely to increase, such as: in 2011 as many as 53 cases, while in 2012 amounted to 65 cases. Cerviks cancer can be prevented early with regular pap smears and can be healty if promptly treated at an early stage. The purpose of this research to know the the commitment couples of fertile age couples pap smear for cerviks cancer prevention in health centers Tulungagung Ngunut district.</p><p>This research is descriptive qualitative research through in-depth interviews and observation. The main informant was the wife 12 wifes of couples of fertile age and informant triangulation husband 12 couples of fertile age, 3 midwives and one midwife coordinator Ngunut health centers. Data were collected by in-depth interviews and subsequent analysis of data by the method of analysis contains.</p><p>These results indicate wife couples of fertile age who already perform pap smears good knowledge about Pap smear, it is related to the frequency and duration of the period of pap smears that ever lived, while also good attitude with regard to his knowledge of Pap smear, for motivation also good, this is related to knowledge and attitudes about Pap key informants, fear of cancer of the cervix into the motivation perform pap smears. as well as good support from the husband or family, a policy key informants working on a pap smear, fear of cancer of the cervix into the motivation perform pap smears. while at an early age couples wife who has not been doing well pap smears obtained knowledge and less, this is related to the experience never drove his brother perform pap smears, and never do a inspekulo because whiteness and control IUD. To also positive attitude about pap smears it relates to the knowledge, experience and information that he got. whereas both the motivation and the support of her husband, but did not want to do pap smears by reason of fear, shame and cost constraints as well as the fear of an unknown illness affects them not to perform pap smears. Strongly supports the existence of health services in the implementation of pap smears, but unfortunately, it has not been supported by government policies and the lack of a special fund for the implementation of government pap smear or local health department.</p><p>It is recommended to the district health office Tulungagung to provide training facilities to support the socialization process pap smears in the community, providing funding and coordinating with related instantsi good and stakeholders to create a policy and hold the funds in order to support a pap smears.</p&gt;}, number={1}, journal={Jurnal BONOROWO}, author={Handayani, Ernawati Tri and Ningtiyasari, Nunik}, year={1}, month={1}, pages={45-53} }