https://journal.unita.ac.id/index.php/daktilitas/issue/feed JURNAL DAKTILITAS 2024-04-27T22:09:26+07:00 Teknik Sipil sipil@unita.ac.id Open Journal Systems <p>"DAKTILITAS" as an information media and study forum in the field of Civil Engineering, contains scientific writings of research results. The editors invite experts, practitioners, and anyone who is interested in contributing articles that have not been published in other print media.</p> <p>Published every June and December.</p> https://journal.unita.ac.id/index.php/daktilitas/article/view/959 PENINGKATAN TATA LETAK PERSIMPANGAN BERSINYAL MELALUI ANALISIS PANJANG ANTRIAN DENGAN PENGURANGAN LATENSI (STUDI KASUS: JALAN RAYA BOYOLANGU-JALAN MOH.YAMIN-JALAN RAYA PUCUNG KIDUL) 2024-04-27T22:08:51+07:00 DANANG WIJANARKO danangwjnrk11@gmail.com ALMIZAN DICKY KURNIAWAN almisan26@gmail.com <p><span class="fontstyle0"><strong>ABSTRACT</strong><br></span><span class="fontstyle1">&nbsp; &nbsp; &nbsp;Rapid urban development requires monitoring and evaluation of intersection conditions, especially in<br>urban areas where space availability is very limited. As a result, traffic handling becomes very important, so<br>knowledge of the volume and capacity characteristics of road segments is essential. The correlation a<br>comparison of the intersection's wait time and queue length, along Considering the assessment of the<br>intersection's operating effectiveness under investigation. original information collected from field surveys at<br>the intersection of Jalan Raya Boyolangu. The main source of this data collection is the Jalan Raya Moh. Yamin<br>- Jalan Raya Pucung Kidul intersection. In addition, supplementary materials for this study were derived from<br>calculations and hypotheses contained in literature books. A week-long traffic volume survey gathered<br>information for data analysis. The Highway Capacity Manual (HCM) 1985 and Ideas contained in the<br>Indonesian Road Capacity Manual (MKJI) 1997 were used to ascertain the queue value, latency, length, as well<br>as the level of intersection approach saturation. Drawing from the outcomes in the domain, the degree of<br>saturation values on Jalan Raya Boyolangu, Jalan Moh. Yamin, and Jalan Raya Pucung Kidul are 0.68, 0.288,<br>and 1.144. This demonstrates how poorly the road is maintained because the waiting time and waiting time are<br>affected by the degree of saturation. Therefore, it is necessary to assess green time or divert some traffic for<br>public transportation to other routes.<br></span><strong><span class="fontstyle0">Keywords</span></strong><span class="fontstyle1">: signalized intersection, delays, MKJI 1997<br></span></p> <p><span class="fontstyle3"><strong>ABSTRAK</strong><br></span><span class="fontstyle4">&nbsp; &nbsp;Perkembangan kota yang pesat membutuhkan pemantauan dan evaluasi keadaan persimpangan,<br>terutama di kota-kota yang kekurangan ruang yang tersedia. Akibatnya, penanganan lalu lintas<br>menjadi sangat penting, sehingga pengetahuan tentang karakteristik volume dan kapasitas segmen<br>jalan menjadi sangat penting. Korelasi perbandingan waktu tunggu persimpangan dan panjang antrian,<br>dengan mempertimbangkan penilaian efektivitas operasi persimpangan yang sedang diselidiki.<br>informasi asli yang dikumpulkan dari survei lapangan di persimpangan Jalan Raya Boyolangu.<br>Sumber utama dari pengumpulan data ini adalah persimpangan Jalan Raya Moh. Yamin -<br>persimpangan Jalan Raya Pucung Kidul. Selain itu, bahan pelengkap untuk penelitian ini diperoleh<br>dari perhitungan dan hipotesis yang terdapat dalam buku-buku literatur. Survei volume lalu lintas<br>selama seminggu mengumpulkan informasi untuk analisis data. Highway Capacity Manual (HCM)<br>1985 dan Ide yang terdapat dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 digunakan untuk<br>mengetahui nilai antrian, tundaan, panjang, serta tingkat kejenuhan pendekat persimpangan.<br>Berdasarkan hasil yang diperoleh dari domain tersebut, nilai derajat kejenuhan di Jalan Raya</span> </p> <p><span class="fontstyle4"> <span class="fontstyle0">Boyolangu, Jalan Moh. Yamin, dan Jalan Raya Pucung Kidul adalah 0,68, 0,288, dan 1,144. Hal ini<br>menunjukkan buruknya kondisi jalan tersebut karena waktu tunggu dan waktu tunggu dipengaruhi<br>oleh derajat kejenuhan. Oleh karena Akibatnya, diperlukan evaluasi waktu hijau atau pengalihan<br>sebagian lalu lintas untuk transportasi umum ke rute lain.<br></span><strong><span class="fontstyle2">Kata kunci</span></strong><span class="fontstyle0"><strong>:</strong> persimpangan bersinyal, tundaan, MKJI 1997</span> <br></span></p> 2023-06-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 https://journal.unita.ac.id/index.php/daktilitas/article/view/961 MENGKAJI KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI TEPI JALAN DI AREA PARKIR PASAR NGEMPLAK, KABUPATEN TULUNGAGUNG 2024-04-27T22:06:48+07:00 MOHAMMAD MUHLIS mohammadmukhlis@unita.ac.id WAHYU ZADHA HUTAHAEAN wahyuzada.h@gmail.com <p><span class="fontstyle0"><strong>ABSTRACT</strong><br></span><span class="fontstyle1"><em>Ngemplak Market in Tulungagung Regency is a popular choice among the community to fulfill their</em><br><em>daily shopping needs. As a destination that attracts visitors from various regions, it requires adequate parking</em><br><em>facilities. The author conducted a field survey, recording the entry and exit times around Ngemplak Market as</em><br><em>well as the license plates of passing cars. The survey was conducted for three days, from March 13, 2023 to</em><br><em>March 15, 2023, starting at 06.00-18.00 WIB. Based on the results of data analysis, the parking lot</em><br><em>accommodates a maximum of 33 four-wheeled vehicles and 78 two-wheeled vehicles. A total of 1828 twowheelers and 593 four-wheelers constitute the peak parking volume. For four-wheelers, the maximum turnover</em><br><em>rate is 8.85 vehicles/space/12 hours, while for two-wheelers it is 2.18 vehicles/space/12 hours. For fourwheelers, the parking index is 49.3%; for two-wheelers it is 9.5%. For four-wheelers, the average waiting time</em><br><em>is 2.85 minutes; for two-wheelers it is 0.48 minutes. Four-wheelers require 412.5 m2 of parking space, and cars</em><br><em>require 117 m2.</em><br></span><strong><span class="fontstyle0">Keywords</span></strong><span class="fontstyle1"><strong>:</strong> Parking Accumulation, Turnover Parking, Indeks Parking, Headway<br></span></p> <p><span class="fontstyle3"><strong>ABSTRAK</strong><br></span><span class="fontstyle4">&nbsp; &nbsp; &nbsp;Pasar Ngemplak di Kabupaten Tulungagung merupakan pilihan populer di kalangan masyarakat untuk<br>memenuhi kebutuhan belanja sehari-hari. Sebagai destinasi yang menarik pengunjung dari berbagai daerah,<br>diperlukan fasilitas parkir yang memadai. Penulis melakukan survei lapangan, mencatat waktu masuk dan keluar<br>di sekitar Pasar Ngemplak serta pelat nomor mobil yang melintas. Survei dilakukan selama tiga hari, dari<br>tanggal 13 Maret 2023 hingga 15 Maret 2023, mulai pukul 06.00-18.00 WIB. Berdasarkan hasil analisis data,<br>tempat parkir tersebut menampung maksimal 33 kendaraan roda empat dan 78 kendaraan roda dua. Sebanyak<br>1828 kendaraan roda dua dan 593 kendaraan roda empat merupakan volume parkir puncak. Untuk kendaraan<br>roda empat, tingkat perputaran maksimum adalah 8,85 kendaraan/ruang/12 jam, sedangkan untuk kendaraan<br>roda dua adalah 2,18 kendaraan/ruang/12 jam. Untuk kendaraan roda empat, indeks parkir adalah 49,3%; untuk<br>kendaraan roda dua adalah 9,5%. Untuk kendaraan roda empat, waktu tunggu rata-rata adalah 2,85 menit; untuk<br>kendaraan roda dua adalah 0,48 menit. Kendaraan roda empat membutuhkan ruang parkir seluas 412,5 m2, dan<br>mobil membutuhkan 117 m2.<br></span><strong><span class="fontstyle3">Kata kunci</span><span class="fontstyle4">: </span></strong><span class="fontstyle1">Akumulasi Parkir, Turnover Parking, Indeks Parking, Headway</span> </p> 2024-02-07T20:13:32+07:00 Copyright (c) 2023 https://journal.unita.ac.id/index.php/daktilitas/article/view/962 IMPLEMENTASI PEMODELAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN 2024-04-27T22:07:06+07:00 LUTFAN ANAS ZAHIR lutfananas@gmail.com KRISNA ACHMAD SUHUDI krisnasuhudi@gmail.com <p><span class="fontstyle0"><strong>ABSTRACT</strong><br></span><span class="fontstyle1">&nbsp; &nbsp; &nbsp;<em>The development of digitalization has accelerated since the covid-19 pandemic that hit the world in 2019.</em><br><em>The role of digitalization in the economy is increasingly important, and is one of the enabling factors to increase</em><br><em>economic competitiveness in a country. Indonesia realizes the importance of digitalization for a country so that it</em><br><em>has initiated the mainstreaming of digital transformation and the implementation of the Strategic Priority Project</em><br><em>(Major Project) "Information and Communication Technology Infrastructure to Drive Digital Transformation".</em><br><em>The rapid development of technology provides many options for a construction service company to determine the</em><br><em>methods and tools of Metaheruistic search algorithms that can be modeled or adapted to various problems</em><br><em>including scheduling. This scheduling system aims to minimize the average value of cost deviations. Critical path</em><br><em>method (CPM) is used to minimize cost deviation. Critical path analysis produces a length of time intended for</em><br><em>completion of the project work duration. Determination of the critical path in this study using Genetic Algorithm.</em><br><em>The results of the research on the data of 20 jobs with 3 constraint functions of duration, predecessor, and cost</em><br><em>obtained optimal critical path results with the critical path sequence ['D', 'A', 'B', 'G', 'C', 'E', 'H', 'F', 'K', 'I', 'L',</em><br><em>'J', 'M', 'N', 'O', 'P', 'Q', 'R', 'T', 'S']. Optimal Project Duration: 78 and Optimal Project Cost: 64000.</em><br></span><strong><em><span class="fontstyle0">Keywords: </span></em></strong><span class="fontstyle1"><em>Critical Path Method (CPM), Genetic Algorithm, , Optimization, Scheduling,</em><em>VScode.</em><br></span></p> <p><span class="fontstyle3"><strong>ABSTRAK</strong><br></span><span class="fontstyle4">&nbsp; &nbsp; Digitalisasi telah berkembang lebih cepat sejak pandemi COVID-19 melanda dunia pada 2019.<br>Digitalisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi dan merupakan salah satu komponen yang dapat<br>meningkatkan daya saing ekonomi suatu negara. Indonesia telah memulai pengarusutamaan transformasi digital<br>dan memulai Proyek Prioritas Strategis "Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Mendorong<br>Transformasi Digital" sebagai bukti kesadaran negara akan pentingnya digitalisasi. Perkembangan teknologi<br>yang semakin cepat memberikan banyak opsi bagi sebuah perusahaan jasa konstruksi untuk menentukan metode<br>dan alat/ tools algoritma Metaheruistic pencarian yang dapat dimodelkan atau di adaptasikan pada berbagai<br>persamalahan termasuk pada penjadwalan. Sistem penjadawalan ini bertujuan untuk meminimalkan nilai rata –<br>rata penyimpangan biaya. Metode jalur kritis atau Critical Path Method (CPM) digunakan untuk meminimalisir<br>penyimpangan biaya. Analisis lintasan kritis menentukan berapa lama waktu yang diperlukan untuk<br>menyelesaikan proyek. Algoritma Genetika digunakan untuk menentukan garis besar penelitian ini. Hasil<br>penelitian pada data 20 pekerjaan dengan 3 fungsi kendala durasi, predesesor, dan cost memperoleh hasil critical<br>path yang optimal dengan hasil urutan critical path ['D', 'A', 'B', 'G', 'C', 'E', 'H', 'F', 'K', 'I', 'L', 'J', 'M', 'N', 'O', 'P',<br>'Q', 'R', 'T', 'S']. Durasi optimal Project Duration: 78 dan Optimal Project Cost: 64000.<br></span><strong><span class="fontstyle3">Kata kunci: </span></strong><span class="fontstyle1">Algoritma Genetika, Critical Path Method (CPM), Optimasi, Penjadwalan, VScode.</span> </p> 2024-02-07T20:13:00+07:00 Copyright (c) 2023 https://journal.unita.ac.id/index.php/daktilitas/article/view/952 PENGUATAN BALOK KAYU SENGON (PARASERIANTHES FALCATARIA) DENGAN MENGGUNAKAN CFRP DALAM MENAHAN BEBAN LENTUR 2024-04-27T22:09:26+07:00 ADITYA PURNAMA purnamaaditya126@gmail.com MARTHIN BAGOES NUGROHO onter0716@gmail.com <p><span class="fontstyle0"><strong>ABSTRACT</strong><br></span><span class="fontstyle1">&nbsp; &nbsp; &nbsp;<em>Sengon wood (Paraserianthes Falcataria) is one of the wood varieties that is often used in Indonesia</em><br><em>in the forest industry. This type of wood was chosen because it grows quickly, can grow in various types of</em><br><em>soil, has superior silvicultural properties, and the quality of the wood is suitable for use in making panels</em><br><em>and for carpentry purposes. However, the disadvantage of using wooden beams is their inability to</em><br><em>withstand bending loads.</em><br><em>&nbsp; &nbsp; So that the strength of wooden beams in withstanding bending loads can be increased, a method that</em><br><em>can be applied is to use additional materials such as Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP). CFRP is a</em><br><em>material that has a high level of strength and stiffness and is resistant to corrosion.</em><br><em>&nbsp; &nbsp; In general, this series of research involves numerical analysis of sengon wood beams, both reinforced</em><br><em>and unreinforced using CFRP, using solid element modeling in the Midas Gen 2019 program. After that,</em><br><em>the results of the numerical analysis of the two conditions will be discussed and compared . Analysis of</em><br><em>strengthening sengon wood beams with CFRP involves beams with dimensions of 6 cm wide, 12 cm high,</em><br><em>and 400 cm long. The CFRP used in this research is a unidirectional mat (UDM) fiber type with a thickness</em><br><em>of 2 mm. As the name suggests, this sheet has fibers oriented in one direction, where the fiber arrangement</em><br><em>is maximized to withstand loads with an orientation in line with the direction of the fibers. Generally, this</em><br><em>sheet is often used to strengthen beams and frames.</em><br><em>From the analysis results on sengon wood beams without CFRP reinforcement and beams reinforced</em><br><em>with CFRP, it can be concluded that CFRP reinforcement resulted in a reduction in bending stress of</em><br><em>18.86%. In addition, there was a decrease in shear stress of 7.8% in the sengon wood beams reinforced</em><br><em>with CFRP, as well as a decrease in deflection of 28.57% with the CFRP reinforcement.</em><br><em>Keywords: Sengon wood, CFRP, shear, deflection, bending</em><br></span></p> <p><span class="fontstyle3"><strong>ABSTRAK</strong><br></span><span class="fontstyle4">&nbsp; &nbsp; &nbsp;Kayu Sengon (Paraserianthes Falcataria) adalah salah satu varietas kayu yang seringkali digunakan di<br>Indonesia dalam industri hutan. Jenis kayu ini dipilih karena pertumbuhannya yang cepat, mampu tumbuh<br>di berbagai jenis tanah, memiliki sifat silvikultur yang unggul, dan kualitas kayunya cocok digunakan<br>dalam pembuatan panel dan untuk keperluan kayu pertukangan. Meskipun demikian, kekurangan dari<br>penggunaan balok kayu adalah ketidakmampuannya dalam menahan beban lentur.<br>Agar kekuatan balok kayu dalam menahan beban lentur dapat ditingkatkan, metode yang dapat<br>diaplikasikan adalah memanfaatkan bahan tambahan seperti Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP).<br>CFRP adalah suatu materi yang memiliki tingkat kekuatan dan kekakuan yang tinggi, serta memiliki daya<br>tahan terhadap korosi.<br>&nbsp; &nbsp; Secara umum, rangkaian penelitian ini melibatkan analisis numerik terhadap balok kayu sengon, baik<br>yang diperkuat maupun yang tidak diperkuat dengan menggunakan CFRP, dengan menggunakan<br>pemodelan elemen solid dalam program Midas Gen 2019. Setelah itu, hasil analisis numerik dari kedua<br>kondisi tersebut akan dibahas dan dibandingkan. Analisis penguatan balok kayu sengon dengan CFRP</span></p> <p><span class="fontstyle0">melibatkan balok dengan dimensi lebar 6 cm, tinggi 12 cm, dan panjang 400 cm. CFRP yang digunakan<br>dalam penelitian ini adalah jenis serat unidirectional mat (UDM) dengan ketebalan 2 mm. Sesuai dengan<br>namanya, lembaran ini memiliki serat yang berorientasi pada satu arah, dimana susunan serat<br>dimaksimalkan untuk menahan beban dengan orientasi sejalan dengan arah serat tersebut. Umumnya,<br>lembaran ini sering digunakan untuk penguatan balok dan frame.<br>&nbsp; &nbsp; &nbsp;Dari hasil analisis pada balok kayu sengon tanpa perkuatan CFRP dan balok yang diperkuat dengan<br>CFRP, dapat disimpulkan bahwa penguatan CFRP mengakibatkan penurunan tegangan lentur sebesar<br>18,86%. Selain itu, terjadi penurunan tegangan geser sebesar 7,8% pada balok kayu sengon yang diperkuat<br>dengan CFRP, serta penurunan lendutan sebesar 28,57% dengan adanya penguatan CFRP.<br><strong>Kata kunci:</strong> Kayu Sengon, CFRP, Geser, Lendutan, Lentur</span></p> 2023-06-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 https://journal.unita.ac.id/index.php/daktilitas/article/view/953 EKSPERIMENTAL PEMANFAATAN LIMBAH BANNER (POLYVINIL CHLORIDA) DALAM PEMBUATAN MORTAR BERSERAT (FIBER MORTAR) 2024-04-27T22:09:09+07:00 HADI SURYA WIBAWANTO SUNARWADI hadiwibawanto@lecturer.itn.ac.id DANANG HADI NUGROHO danangmarkko@gmail.com RESIA DINI APRIANI resiadiniapriani@gmail.com <p><span class="fontstyle0"><strong>ABSTRACT</strong><br></span><em><span class="fontstyle1">Fiber concrete is a composite concrete consisting of ordinary concrete and fiber materials. The purpose<br>of adding fiber is to increase the tensile strength of concrete, so that concrete is resistant to tensile forces due to<br>weather, climate and temperature. In this research, the manufacture of mortar with banner fiber added material<br>was carried out to determine the compressive strength, flexural strength, and tensile strength of fibrous mortar.<br>The method used is an </span><span class="fontstyle3">experimental </span><span class="fontstyle1">method by adding synthetic fiber Polyvinyl Chloride in banner waste as an<br>added ingredient in the manufacture of fibrous mortar. The variation of banner waste fiber used is 0%, 1%, 2%<br>and 3%. The fiber length used is 10 x 1 mm. From the test results, it was found that the compressive strength<br>and flexural strength of the mortar decreased and the tensile strength of the mortar increased at a percentage of<br>1.51% by 1.66 MPa. The average yield of axial tensile strength at 1% is 1.70 MPa, 2% is 1.49 MPa, 3% is 1.42<br>MPa which is higher than the average axial tensile strength at 0% mortar of 1. 35%.<br></span><strong><span class="fontstyle0">Keywords: </span></strong></em><span class="fontstyle1"><em>banner fiber waste; fiber concrete; fiber mortar.</em><br></span></p> <p><span class="fontstyle4"><strong>ABSTRAK</strong><br></span><span class="fontstyle3">&nbsp; &nbsp; &nbsp;Beton berserat merupakan beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan serat. Tujuan<br>ditambahkan serat untuk meningkatkan kekuatan tarik beton, sehingga beton tahan terhadap gaya tarik akibat<br>dari cuaca, iklim dan temperatur. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan mortar dengan bahan tambah serat<br>banner untuk mengetahui kuat tekan, kuat lentur, kuat </span><span class="fontstyle1">tarik </span><span class="fontstyle3">pada mortar berserat. Metode yang dilakukan adalah<br>metode eksperimen dengan menambahkan serat sintesis </span><span class="fontstyle1">Polyvinil Chlorida </span><span class="fontstyle3">yang ada pada limbah banner<br>sebagai bahan tambah dalam pembuatan mortar berserat. Variasi serat limbah banner yang digunakan adalah<br>0%, 1%, 2% dan 3%. Panjang serat yang digunakan berukuran 10 x 1 mm. Dari hasil pengujian didapatkan kuat<br>tekan dan kuat lentur mortar menurun dan kuat tarik mortar meningkat pada persentase 1,51% sebesar 1,66<br>MPa. Hasil rata-rata kuat tarik aksial pada persentase 1% sebesar 1,70 MPa, 2% sebesar 1,49 MPa, 3% sebesar<br>1,42 MPa yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kuat tarik aksial pada mortar 0% sebesar 1,35%.<br></span><span class="fontstyle4"><strong>Kata kunci</strong>: </span><span class="fontstyle3">beton berserat, mortar berserat; serat limbah banner.</span></p> 2023-06-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023