ANALISIS VARIABEL PENGARUH PENERIMAAN PPN DAN PPnBM

Abstract

ABSTRACT
PPN and PPnBM are one of big state revenue from the tax sector for the country. This study was
conducted to determine whether the amount of PKP, GDP, exports, imports, inflation, consumption,
interest rates, population, and whether all these variables have a joint effect on VAT and PPnBM
receipts. Data collection techniques were carried out through desk review, collection, recording
and review of secondary data. Data Analysis Techniques This study uses textual analysis techniques
in analyzing qualitative data. The results showed that the total PKP, GRDP, total export value, total
import value, total consumption, total population had a positive effect on PPN and PPnBM receipts.
Meanwhile, inflation value and interest rates value have a negative effect on VAT and PPnBM
receipts. All of the variables have a big and important effect on VAT and PPnBM receipts.

ABSTRAK
PPN dan PPnBM ialah salah satu sumber penerimaan negara yang besar dan berasal dari sektor
pajak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah besaran PKP atau pengusaha yang
terdaftar sebagai wajib pajak, jumlah dari produk domestic bruto negara, besaran ekspor dan
impor, tingginya inflasi, besarnya konsumsi masyarakat, besarnya suku bunga lembaga keuangan,
besarnya jumlah penduduk, serta apakah semua variabel tersebut mempunyai pengaruh bersama
terhadap penerimaan PPN dan PPnBM. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui desk review,
pengumpulan, pencatatan dan penelaahan data sekunder. Teknik Analisis Data yang digunakan
yaitu teknik analisis tekstual dalam menganalisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa total PKP atau pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai wajib pajak, jumlah keseluruhan
produk domestik bruto negara, nilai ekspor dan impor, besarnya konsumsi, jumlah penduduk
berpengaruh positif atas penerimaan PPN dan PPnBM. Sementara itu, inflasi dan suku bunga
berpengaruh negatif atas penerimaan PPN dan PPnBM. Variabel secara simultan atau simultan
berpengaruh signifikan atas penerimaan PPN atau pajak penjualan dan PPnBM atau pajak yang
ditujukan atas penjualan berbagai barang mewah.