https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/issue/feedPubliciana2024-12-11T23:29:27+07:00Editor PUBLICIANAfisipunita@gmail.comOpen Journal Systems<p>Nama Jurnal: <a href="https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/index#">Publiciana</a><br>Frekwensi terbitan <strong>6 Bulanan</strong><br>DOI prefix <strong>10.36563</strong><br>Print ISSN <strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1323327841">1979-0295</a></strong><br>Online ISSN <strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1455340281">2502-7336</a></strong><br>Editor-in-chief <strong>Angkasawati</strong><br>Penerbit <strong>Universitas Tulungagung</strong><br>Pengelola<strong> Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tulungagung</strong></p>https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/1019Manajemen Pondok Jompo Panti Al Ishlah Kota Malang dalam Perspektif Komunikasi Empatik2024-12-11T23:29:27+07:00Fathul Qoribfathul.indonesia@gmail.comYuliana Simungyulisimung@gmail.comLaily Purnawatilailypurnawatisip@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi antara pengasuh atau perawat dengan orang tua lanjut usia (lansia) di Pondok Jompo Panti Al-Ishlah, Kota malang. Teori Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi Empatik menjadi dasar dalam memahami dinamika relasi yang terjadi dalam organisasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan lima pengasuh di Panti Jompo Pondok Al-Ishlah sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi empatik antara pengasuh dan lansia tidak hanya menjadi aspek penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga merupakan bagian integral dari tugas pengasuh dalam merawat lansia. Komunikasi empatik digunakan untuk mengatasi berbagai situasi, seperti menenangkan lansia yang sedang sedih atau merindukan keluarga mereka, serta untuk berkomunikasi dengan lansia yang sulit diajak berbicara. Tantangan yang dihadapi oleh pengasuh dalam berkomunikasi dengan lansia termasuk kesulitan komunikasi dengan mereka yang mengalami gangguan pikun dan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, komunikasi nonverbal menjadi strategi utama dalam menyampaikan pesan kepada lansia yang mengalami gangguan pendengaran.</p> <p><em>This research aims to determine the communication process between caregivers and elderly parents at the Panti Al-Ishlah Nursing Home, Malang City. Theories of Interpersonal Communication and Empathic Communication are the basis for understanding the relationship dynamics that occur in the organization. This research used qualitative methods with five caregivers at the Pondok Al-Ishlah Nursing Home as research subjects. The research results show that empathetic communication between caregivers and the elderly is not only an important aspect of daily life but also an integral part of the caregiver's duties in caring for the elderly. Empathetic communication is used to overcome various situations, such as calming elderly people who are sad or missing their family, as well as to communicate with elderly people who are difficult to talk to. Challenges faced by caregivers in communicating with the elderly include communication difficulties with those who experience dementia and hearing loss. Therefore, nonverbal communication is the main strategy for conveying messages to elderly people who have hearing loss.</em></p>2024-09-18T12:10:12+07:00Copyright (c) 2024 Fathul Qorib, Yuliana Simung, Laily Purnawatihttps://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/1140PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT ADAT DALAM KONFLIK AGRARIA DI PAPUA: STUDI KASUS PARTISIPASI SUKU AWYU MELAWAN PT MEGAKARYA JAYA RAYA DAN PT KARTIKA CIPTA PRATAMA2024-12-11T23:29:07+07:00Revo Linggar Vandito2210413012@mahasiswa.upnvj.ac.idArtanti Paramesti2210413008@mahasiswa.upnvj.ac.id<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Krisisnya substansi partisipasi masyarakat adat ini semakin diperburuk dengan maraknya konflik agraria antara pemerintah atau swasta dengan masyarakat adat. Salah satu konflik agraria antara swasta dengan masyarakat adat terjadi di Tanah Papua seperti perebutan perkebunan sawit. Penelitian yang akan dibahas disini berfokus pada bagaimana pentingnya partisipasi masyarakat adat dalam mempengaruhi keberlangsungan hutan papua dalam konflik agraria yang terjadi melawan 2 korporasi kelapa sawit. Peneliti memilih menggunakan kualitatif sebagai metode yang digunakan pada penelitian ini dengan studi pustaka sebagai strategi untuk mengumpulkan data guna mendukung jalannya penelitian.Temuan pada penelitian ini adalah Masyarakat Suku Awyu secara kompak mendukung pencabutan yang dilakukan oleh pemerintah untuk perlindungan hutan adat milk mereka. Selain itu terdapat pula dukungan-dukungan dari masyarakat papua untuk kasus ini, dukungan berupa unjuk rasa di depan gedung PTUN. Masyarakat Suku Awyu telah memenangkan kasus ini melawan 2 PT yang ingin membangun perkebunan kelapa sawit, Masyarakat Suku Awyu berharap dengan keluarnya putusan ini, pihak-pihak Perusahaan dari dua PT tersebut tidak akan lagi mengganggu bahkan menghalangi kehidupan mereka terutama hutan adat milik mereka</p> <p><strong>Kata Kunci : Suku Awyu, Partisipasi, Hutan Adat</strong></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>The crisis in the substance of indigenous people's participation is increasingly exacerbated by the rise in agrarian conflicts between the government or private sector and indigenous communities. One of the agrarian conflicts between the private sector and indigenous communities that occurred in Papua was the struggle for oil palm plantations. The research that will be discussed here focuses on the importance of indigenous community participation in influencing the sustainability of Papua's forests in the agrarian conflict that occurred against 2 palm oil corporations. The researcher chose to use qualitative as the method used in this research with literature study as a strategy to collect data to support research maintenance. The findings in this research were that the Awyu Tribe Community unitedly supported the removal carried out by the government to protect their customary milk forest. Apart from that, there is also support from the Papuan people for this case, support in the form of a demonstration in front of the PTUN building. The Awyu Tribe Community has won this case against 2 PTs who want to build oil palm plantations. The Awyu Tribe Community hopes that with this decision, the companies from the two PTs will no longer disturb or even hinder their lives, especially their customary forests. </em></p> <p><strong><em>Keywords: Awyu Tribe, Participation, Customary Forest</em></strong></p>2024-09-18T12:21:40+07:00Copyright (c) 2024 Revo Linggar Vandito, Artanti Paramestihttps://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/1198Analisa Implementasi Budaya Organisasi Guna Menciptakan Perkembangan Perusahaan2024-12-11T23:28:48+07:00Taufik Kurniawantaufik.kurniawan@stiemahardhika.ac.idNindya kusmayatinindya.kusmayati@stiemahardhika.ac.idyuli kurniawatiyuli.kurniawati@stiemahardhika.ac.idiwang suwangsiiwang.suwangsi@stiemahardhika.ac.id<p>Maksud dari penelitian ini yaitu guna mengkaji implementasi budaya organisasi dalam rangka menciptakan perkembangan perusahaan. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif melalui metode telaah literatur di perusahaan. Data dikumpulkan melalui pencarian di media digital seperti jurnal yang sudah terbit di Google Scholar. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa budaya organisasi yang kuat dan selaras dengan visi serta misi perusahaan berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan perusahaan. Implementasi nilai-nilai budaya yang konsisten, partisipasi aktif karyawan serta kepemimpinan yang mendukung merupakan faktor-faktor kunci dalam memperkuat budaya perusahaan. Adanya penelitian ini memberikan wawasan tentang perlunya dan penting peran budaya organisasi dalam menciptakan lingkup kerja yang kondusif serta mendukung perkembangan perusahaan terus menerus. Rekomendasi untuk perusahaan termasuk memperkuat komunikasi internal, melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan dan meningkatkan program pengembangan budaya organisasi.</p> <p><em>Kata Kunci : Implementasi Budaya Organisasi, Perkembangan </em></p>2024-09-18T12:24:39+07:00Copyright (c) 2024 Taufik Kurniawan, Nindya kusmayati, yuli kurniawati, iwang suwangsihttps://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/1199vm PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP STUNTING PADA BALITA (STUDI KASUS: NAGARI LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN2024-12-11T23:28:30+07:00meri Vionavionameriyenti@gmail.comWaza Kariawazasolok@gmail.comSri Rahayurahayusri903@gmail.com<p><em>This research was motivated by the extent of the community’s perception of stunting among </em><em>This research was motivated by the extent of the community's perception of stunting among toddlers in Nagari Lumpo, IV Jurai District, Pesisir Selatan Regency. The aim of this research is to describe the public's perception of stunting in toddlers (Case Study: Nagari Lumpo, IV Jurai District, Pesisir Selatan Regency). This research uses functional structural theory according to Talcott Parsons. This discussion of functionalism will begin with the four AGIL schemes. The results of research on Community Perceptions of Stunting in Toddlers in Nagari Lumpo, IV Jurai District, Pesisir Selatan Regency, there are two community groups, namely; First, the perception of communities related to stunted toddlers, which includes; Stunting is a disease, stunting makes families feel ashamed and stunting makes children's families feel excluded. Second, the general public's perception (not having a family relationship with a stunted toddler) includes; Stunting is malnourished children, stunting is parents who cannot take care of their children and stunting comes from families that don't live a clean life.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Perception, Stunting, Society, Toddlers</em></p>2024-09-18T12:38:59+07:00Copyright (c) 2024 meri Viona, Waza Kariahttps://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/1207Collaborative Governance Dalam Proses Pengembangan Desa Migran Produktif Di Desa Betak Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung2024-12-11T23:28:11+07:00Ratno Saputronoepoetra85@gmail.com<p>Berdasarkan hasil penelitian dari pelaksanaan kolaborasi multi sektor yang melihatkan beberapa aktor kolaborasi diantaranya pemerintah, privat sektor dan masyarakat dalam pengembangan desa migran produktif di Desa Betak Kalidawir Tulungagung Jawa Timur. Adapun yang melatar belakangi tesis ini adalah adanya kompleksitas permasalahan di Desa migran yang indikasinya berasal dari warga desa yang mejadi pekerja migran serta anggotra keluarga yang ditinggakan di rumah.. untuk menganalisis permasalahan diatas, peneliti menggunakan rujukan teori collaborative governance yang dikembangkan oleh Gash N anshel 1980 dalanm buku <em>Collaborative Governance </em>dalam Perspektif Administrasi Publik, Retno Sunu Astuti,2020.</p> <p>Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif, dengan pendekatan induktif terhadap seluruh proses penelitian untuk mendapatkan hipotesis dan temuan-temuan baru serta sesuai dengan teori para ahli yang relevan dengan konteks permasalahan penelitian</p> <p>Hasil penelitan menunjukkan bahwa <em>Collaborative Governance</em> Dalam Proses Pengembangan Desa Migran Produktif di Desa Betak Kalidawir yang melibatkan pemerintah desa, pihak terkait , privat sektor dan masyarakat berlangsung dengan baik dan mampu menciptakan sinergi dalam pengembangan program. Masing -masing aktor yang terlibat dalam pelaksanaan program Desmigratif menunjukkan perannya dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ketersediaan berbagai prasarana yang dibangun atas hasil kolaborasi memberikan dukungan tersendiri bagi kesuksesan program. Pemerintah desa berperan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program, peran stake holders memainkan perannya dengan penuh tanggung jawab, peran privat sektor juga memainkan peranya dengan profesional kemudian masyarakat (<em>civil society</em> ) sebagai sasaran program berperan sebagai partisipan sekaligus menjadi bagian program yang ikut berkontribusi mendukung suksesnya program. Hal yang paling menonjol adalah bahwa Pemerintah Desa Betak masih menugaskan petugas desa khusus dalam upaya pengembangan Desa Migran Produktif.</p>2024-09-23T12:34:49+07:00Copyright (c) 2024 Ratno Saputrohttps://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/1211Peran Pasar Tradisional Desa Bendilwungu Dalam Meningkatkan Perekonomian Menuju Kesejahteraan Masyarakat Desa 2024-12-11T23:27:51+07:00Andri Wahyudiandriwahyudi@unita.ac.idPuguh Achmad Fauzipuguhachmad78@gmail.com<p>Peranan Pasar Tradisional Desa harus terus dijaga eksistensinya. Dengan berkembangnya Pasar Tradisional Desa memberikan peluang untuk mensejahterakan perekonomian masyarakat ditengah-tengah kehidupan masyarakat desa. Pasar Tradisional Desa berusaha untuk membangun perekonomian masyarakat termasuk didalamnya adalah upaya untuk meningkatkan pendapatan pedagang serta masyarakat desa sekitar pasar.</p> <p> Namun demikian dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia perdagangan dewasa ini, hal ini membuat pedagang dan masyarakat desa sekitar Pasar Tradisional mengalami kesulitan untuk mendapatkan penghasilan yang memadai dengan berdagang di Pasar Tradisional Desa.</p> <p> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisa Peran Pasar Tradisional Desa Bendilwungu dalam meningkatkan perekonomian menuju kesejahteraan masyarakat desa, serta beberapa faktor yang mempengaruhi.Penelitian ini dilakukan di Pasar Tradisional Desa Bendilwungu Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung.</p> <p> Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan dokumentasi. Analisa data yang diapakai menggunakan analisa data model interaktif.</p> <p> Hasil dari penelitian ini adalah Peran Pasar Tradisional Desa sesuai Peraturan Menteri no.20 tahun 2012 mencakup tiga hal yakni Fasilitas Pasar Tradisional Desa, Transaksi Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat. Sedangkan faktor yang mempengaruhi adalah Regulasi Pemerintah, pemeliharaan sarana dan prasarana Pasar Tradisional Desa.</p>2024-11-06T09:15:44+07:00Copyright (c) 2024 Andri Wahyudi, Puguh Achmad Fauzihttps://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/1239Evaluasi Kesesuaian Program Pelatihan pada UPT BLK Tulungagung2024-12-11T23:27:33+07:00Annisa Nurul Hakimannisanurulhakim@gmail.comAhmad Ibnu Rizarizaibnuahmad01@gmail.comReni Sri Hapsarirenisrihapsari1971@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kesesuaian antara kegiatan pelatihan yang telah diselenggarakan Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT BLK) Tulungagung dan bagaimana strategi untuk mengurangi tingkat pengangguran di Kabupaten Tulungagung melalui UPT BLK Tulungagung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelusuran data dilakukan pada 138 alumni peserta pelatihan di UPT BLK Tulungagung. Penelusuran data difokuskan pada wilayah yang terdata memiliki jumlah alumni pelatihan terbanyak, yaitu pada Kecamatan Kedungwaru, Kauman, dan Boyolangu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pelatihan berbasis kompetensi yang diselenggarakan UPT BLK Tulungagung terdapat kesesuaian antara program pelatihan alumni dengan pekerjaan alumni sebesar 70%. Hal ini menunjukkan efektivitas program pelatihan pada unit kerja tersebut cukup baik dan dapat menyesuaikan kebutuhan pasar kerja. Rekomendasi untuk transformasi UPT BLK Tulungagung dalam meningkatkan efektivitas pelatihan kepada pencari kerja dilakukan dengan menerapkan konsep 6R, yaitu rekolaborasi, redesain materi pelatihan, reformasi kelembagaan, reorientasi sumberdaya manusia, rebranding reputasi UPT BLK, serta revitalisasi fasilitas sarana dan prasarana.</p>2024-11-07T08:28:11+07:00Copyright (c) 2024 Annisa Nurul Hakim, Ahmad Ibnu Riza, Reni Sri Hapsarihttps://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/1240Urgensi Keamanan Dan Pertahanan : Implementasi Kebijakan Kamtibmas Pada Tempat Wisata Desa Miru2024-12-11T23:27:14+07:00Fierda Nuranyfierdanurany@ubhara.ac.idLaili Dwi Agustinalailydwiagtn@gmail.comAnnastya Putri Kiranaannastyaputrik@gmail.comDevira Winardevirawinar@gmail.comIrma Renatairmarenata804@gmail.comAnanda Naufalanandanaufal94@gmail.comRifdah Dwi Ismahrifdahdwiismahr@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini untuk menganalisa dan mengkaji implementasi kebijakan Kamtibmas pada Tempat Wisata Desa Miru dalam perspektif teori Van Meter & Van Horn. Sistem pertahanan dan keamanan yang dilaksanakan oleh Tempat Wisata di Desa Miru masih sangat dibutuhkan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat yang strategis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subjek penelitian yaitu Wisata Desa Miru. Metode penelitian yang digunakan adalah teknik observasi, forum grup diskusi dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, standar kebijakan Kamtibmas dalam sistem keamanan dan pertahanan di Tempat Wisata Desa Miru belum berjalan dengan optimal sebab masih belum memiliki SOP secara khusus baik itu dari Kepala Desa maupun dari pihak-pihak yang terlibat seperti Bhabinkamtibmas dan Babinsa Kedamean. Dengan demikian, demi terwujudnya kondisi Kebijakan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang optimal dan kondusif, maka anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang bertugas di tiap-tiap sudut Tempat Wisata Desa Miru harus menjalankan tugas di desa binaannya dengan efektif lagi demi terciptanya situasi Kamtibmas desa yang kondusif<strong>.</strong></p>2024-11-08T10:00:18+07:00Copyright (c) 2024 Fierda Nurany, Laili Dwi Agustina, Annastya Putri Kirana, Devira Winar, Irma Renata, Ananda Naufal, Rifdah Dwi Ismahhttps://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/1208Implementasi Kebijakan Pengembangan Pariwisata dalam Meningkatkan Perekonomian Daerah (Studi pada Destinasi Wisata Balong Kawuk Desa Sumberejo Kulon Kabupaten Tulungagung).2024-12-11T23:26:55+07:00Zulfaisya Nurhalimahzulfaisyanurhalimah@gmail.com<p>Didalam penelitian kajian ini penulis memfokuskan ada tiga aspek/elemen utama yang ad ada didalam kebijakan pengembangan ekowisata yang ada di Wisata Balong Kawuk Desa Sumberejo Kulon Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini dilakukan pada studi implementasi sebelum adanya pandemic Covid 19 di Indonesia. Dilihat dari segi teorities, dalam penelitian ini teori yang digunakan adalah teori Edward III sebagai grand teori ekowisata. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data primer adalah hasil dari wawancara dan sumber data sekunder adalah berubpa file file dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis data Miles dan Huberman.. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa kendala seperti belum adanya monitoring dan juga evaluasi progam diklat oleh Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Tulungagung, jumlahnya anggaran operasional yang masih sedikit didalam pengembangan pariwisata daerah yang ada di Kabupaten Tulungagung. Akan demikian, secara umum implementasi yang terjadi sudahlah cukup baik, dan diwujudkan dalam bentuk pengembangan pariwisata baik destinasi wisata maupun pendukung wisata yang ada.</p>2024-11-08T10:05:15+07:00Copyright (c) 2024 Zulfaisya Nurhalimah