Main Article Content
Abstract
Realisasi ketercapaian Kebijakan Smart Environment pada Kampung Gemas Implan sudah cukup signifikan tetapi belum terealisasikan semua. Realisasi ketercapaian Kebijakan Smart Environment pada Kampung Gemas Implan sudah sekitar 80% program yang sudah terealisasikan. Hambatan yang dirasakan oleh Kampung Iklim Gemas Implan adalah kurangnya penerapan teknologi pada penerapan Smart Environment di Kampung Gemas Implan sehingga tidak adanya energy berkelanjutan yang dihasilkan oleh kampung tersebut. Keterbatasan pada pengelolaan sampah dan limbah yang masih dilakukan secara manual ini menjadi hal yang serius. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian Penerapan Smart Environment Pada Program Kampung Iklim Gemas Implan dalam mewujudkan Kota Tangerang sebagai Smart City. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang didapat yaitu pengadaan energi berkelanjutan sudah cukup baik tetapi pengelolaannya belum ada, adanya kegiatan yang menunjang dalam mengatasi proteksi lingkungan hidup, keterbatasan teknologi dalam pengelolaan sampah dan limbah serta penyediaan air dan sanitasi yang sudah terealisasi dengan baik.
Keywords
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
References
- Ceballos, Gonzalo R., and Victor M. Larios. 2016. “A Model to Promote Citizen Driven Government in a Smart City: Use Case at GDL Smart City.” In IEEE 2nd International Smart Cities Conference: Improving the Citizens Qualityof Life, ISC2 2016 - Proceedings,.
- Guan, W., & Pei, Z. (2022). An Integrated Social – Technical Faremwork ofSmart City based on Internet of Things and Cloud Computing. Proceedingsof the 2022 10th International Conference on Information Technology : IoT and Smart City. 197 – 203.
- Hasibuan, A., & Krianto Sulaiman, O. (2019). Smart City, Konsep Kota Cerdas Sebagai Alternatif Penyelesaian Masalah Perkotaan Kabupaten/Kota, Di Kota-Kota Besar Provinsi Sumatera Utara. In Cetak) Buletin Utama Teknik,14(2).
- Juita, Y., Solo, T., Adiwidjaja, I., Studi, P., Ad-ministrasi, I., & Tunggadewi, U. T. (2018). Partisipasi masyarakat dalam penataanpermukiman kumuh. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 7(3), 94–99.
- Paulus Bawole. (2019). Meningkatkan Kapa-bilitas Masyarakat Melalui Proses Pem-bangunan Infrastruktur Kampung Kota di Yogyakarta. Media Matrasain, 16(1), 49–63.
- Nurlukman, A. D., & Basit, A. (2023). Implementasi Smart Environment City Dalam Tata Kelola Lingkungan Di Kota Tangerang. Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 9(4), 769–784.