PENDIDIKAN MULTIKULTURAL (STUDI KASUS DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP) DI TULUNGAGUNG)

  • Weni Wahyuandari
  • Desi Rahmawati
Abstract views: 4630 , PDF downloads: 2351
Keywords: Pendidikan multikultural, Standar kompetensi minimum

Abstract

Abstrak

Pendidikan  multikultural bertujuan pada alasan gagasan bahwa sistem pendidikan gagal untuk mengurangi konflik antara kelompok dan masyarakat.Pendidikan antar budaya mengesampingkan nilai-nilai dari minoritas walaupun menyajikan penilaian sosial dan budaya.Pendidikan multikultural diharapkan untuk memperkuat perilaku peduli dan sikap rela untuk memahami atau pengenalan politik dari budaya minoritas.Penelitian ini bertujuan pada pengembangan standar kompetensi minimum yang terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar dimana siswa dapat menerima untuk menghargai dan menghormati perbedayaan budaya.

Penelitian ini adalah sebuah analisa dari kebutuhan untuk mendesain dan analisis faktor variable- variable yang diterapkan di Tulungagung, melibatkan tenaga ahli, para siswa dan guru sebagai sampel penelitian.

mendesain dan analisis faktor variable- variable yang diterapkan di Tulungagung, melibatkan tenaga ahli, para siswa dan guru sebagai sampel penelitian.

Abstract

 The multicultural education is purposed on the reason of the idea that the intercultural educational failed to reduce conflicts between groups and communities. Intercultural education the cultural neglects the values of minority, even preserving the social and cultural prejudices. Multicultural education, instead , is expected to cultivate an attitude of caring and willing to understand or political recognition of cultural minorities. This study aims at the development of Minimum Competency Standards ( SKM ) consisting of Competency Standards and Basic Competency which allows learners to appreciate and respect the cultural pluralism (cultural diversity ) . The final form of this research is a lattice of multicultural education syllabus in accordance with the needs of the academic and socio - cultural students.

This study is an analysis of the need to design and multivariate factor analysis was conducted in Tulungagung, involving expert, students and teachers as the study sample .

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, I. Konflik Sosial, Realitas Etnis dan Hubungan Negara Bangsa. Denpasar: UNUD (Makalah Seminar), 2000.

Anderson,B. komunitas Terbayang. Terjemahan. Yogyakarta:INSIST & Pustaka Pelajar, 1991/2000.

Asep,Suryana. Otonomi Daerah, Multikulturalisme dan Pola Kegiatan Komunitas yang Sedang Berubah. Makalah disampaikan dalam symposium International Antropologi Indonesia ke-3.

Denpasar: Kajian Budaya UNU, 2002.

Atmadja, Nengah Bawa. Multikulturalisme dalam Persepektif Filsafat Hindu. Makalah di Sajikan dalam Seminar Damai Dalam Perbedaan. Singaraja: 5 Maret 03, 2003.

Azra, Azyumardi. Pendidikan multicultural: Membangun Kembali Indonesia bhineka Tunggal Ika. Makalah disampaikan dalam symposium International Antropologi Indonesia ke-3. Denpasar: Kajian Budaya UNUD, 2002.

Banks, J.. Shaping The Future of Multicultural Education. The Journal of NegroEducation. XL VIII, Summer No.3, 1979.

Banks,J.Ethnicity: Implications for Curriculum Reform. The Social Studies, Januari/February, 1979.

Baptiste, Jr.H.Multicultural Education and Urban School from a Socio- Historical Perspectives: Internalizing Multiculturalism. Journal of Educational Equity and Leadership,Vol.6.No.4, halaman 295-312. University Council for Education Administration. 1986.

Blum, L.A. Antirasisme, Multikulturalisme dan Komunitas Antar –Ras: Tiga Nilai Yang Bersifat Mendidik Bagi Sebuah Masyarakat Multikultural. Dalam L.May ed. Etika Terapan I Sebuah Pendekatan Multikultural. (Sinta Carolina dan Dadang Rusbiantoro Penerjemah). Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001.

Bogdan,Robert and Tylor, Steven. Introduction to Qualitative Research Methods. United States of American : A Willy Intercience Publication,1975.

Brannen, Yulia. Mixing Methods Qualitative and Quantitative Research.USA: Avebury Ashgate Publishing Limited, 1992.

Dove, L.Curriculum Development and The New Commonwealth. International Journal of Educational Development, 3,2. 1983.

Fay, B. Contemporary Philosophy of Social Science: A Multicultural Approach. Oxford: Blackwell, 1996.

Gay,G. Changing Conceptions of Multicultural education. In D.A. Wagner & H.W.Stevenson (Eds), Cultural Perspective on Child Development. San Francisco: Freeman, 1977.

Greenstone,J. dan Petterson,P. Race and Authority in Urban Politics: Community Participation and the War on Poverty. New York: Russell Sage, 1973.

Hasan, Hamid. Pendekatan Multikultural Untuk Penyempurnaan Kurikulum Nasional. Dalam seminar Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) , Bandung, 2001.

Hawkins, D. Human Nature and The Scope of Education: Philosophical Redirection of Educational Research. 71st. Yearbook for The national Society for The Study of Education, 1972.

Jary,D dan Jary, J. Multiculturalism. Dictionary of Sociology. New York: Harper, 1991.

Keppel,G dan Zedeck,S. Data Analysis for Research Design. New York: W.H. Freeman and Company, 1989.

Lake, Jhon. Tiga Dimensi Konflik Mayor Minor, dalam Pluralitas Agama: Kerukunan dan Keragaman. Editor Nur Achmad. Penerbit Kompas, 2002.

Lukas, Marsianto.dan Esther, Kuntjara. Menuju Masyarakat Urban Yang Multikultural di Indonesia. Disampaikan dalam Simposium Internasional Bali ke-3. Denpasar: Kajian Budaya UNUD, 2002.

Marshall,T. Class, Citizenship and Social Development. Garden City, N.Y: Doubleday and Co. Inc, 1966.

O’Sullivan, Tim, et al. Key Concepts in Communication and Cultural Studies.

Second Edition. London: Routledge, 1994.

Pachero,A. Cultural Pluralism. A Philosophical Analysis. Journal of Teacher Education. 1977.

Pramono,Suwito Eko. Urgensi Pendidikan Multikultural Dalam Pendidikan IPS.Seminar dan Sarasehan Forum Komunikasi IX, Pimpinan FPIPS-IKIP dan JPIPS-FKIP/STKIP SeIndonesia.

STKIP Singaraja: Bali, 1999.

Purwasito, Andrik.Komunikas Multikultural. Surakarta:Muhammadiyah University Press, 2003.

Semiawan, Conny R. Belajar dan Pembelajaran Dalam Taraf Usian Dini.Jakarta: PT.Prenhallindo, 2002.

Sizemore, B. The Politics of Multicultural Education. Unpublished Manuscript, 1979.

Sitaresmi,Ratnayu.Bandung.http://www.kompas.com/kompas-cetak/0207/31/Daerah/ nime28.htm.Bandung, 2003

Spradley, James, P. Metode Etnografi. Diterjemahkan dari The Etnographic Interview. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997.

Sudjana, Nana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.

Bandung: Sinar Baru Algensind, 1996.

Suparlan, Parsudi. Multikulturalisme. Makalah Semilokakarya Dosen ISBD Ditjen Dikti : Yoyakarta, 2001.

Masyarakat Majemuk dan Perawatannya. Jurnal Antropologi

Indonesia, No.63, Th. XXIV September-Desember, . 2000.

. Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural. Makalah

Simposium Internasional. Denpasar: Kajian Budaya UNUD, 2002.

. Keyakinan Keagamaan Dalam Konflik Antar Suku Bangsa.

Dalam Simposium International ke-2 Jurnal Antropolgi Indonesia. Padang, 2001.

Suzuki, B. Multicultural Education: What’s it All About? Integrated Education,

(1-2), 1979.

Watson,C.Multiculturalism. Buckingham- Philadelphia: Open University Press, 2000.

Widja, G.Desentralisasi dan Integrasi Bangsa. Permasalahan Serta

Perspektifnya. Denpasar: Universitas Udayana, . 2001.

How to Cite
Wahyuandari, W., & Rahmawati, D. (1). PENDIDIKAN MULTIKULTURAL (STUDI KASUS DI SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP) DI TULUNGAGUNG). Jurnal BONOROWO, 2(1), 71-91. https://doi.org/10.36563/bonorowo.v2i1.32
Section
Articles