Main Article Content

Abstract

Kabupaten Tulungagung memiliki jumlah petani yang cukup banyak dengan komoditas yang ditanam adalah cabai. Hal tersebut dapat dilihat dari demografi yang ada dalam bahwa muncul lahan pertanian yang ditanami cabai, namun hal tersebut tidak serta merta membuat petani merasa senang dikarenakan hasil panen yang melimpah tetapi para petani mengalami permasalahan akan hasil panen mereka yang tidak dapat maksimal dikarenakan tanaman mereka terkena hama, jamur pada daun. Hal tersebut diakibatkan cuaca yang sering kali turun hujan sehingga hal tersebut membuat tanaman mereka mudah busuk karena meningkatkan PH tanah didaerah tersebut. Perawatan ekstra juga dilakukan oleh petani yakni dengan melakukan penyemprotan serta memberikan kapur pada tanah untuk mengembalikan PH tanah.  Upaya lain yang dilakukan untuk peningkatkan mutu dari cabai adalah dengan pemberian pupuk organik cair. Pemupukan bermaksud guna memperoleh cabai yang lebat dan besar buahnya. Tipe pupuk yang dikasihkan mesti cocok dengan kondisi, situasi, serta umur cabai. Target dari program pemberdayaan ini merupakan petani cabai yang terletak di area Dusun Waung Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Pada proses pemupukan pada tanaman cabai memerlukan cara dan waktu yang tepat. Apabila petani salah dalam pemberian pupuk pada tanaman cabai akan dapat membuat tanaman tidak sehat bahkan mati. Program pemberdayaan ini dilakukan bersama dengan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Dalam upaya pemberian pupuk tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas cabai di wilayah tersebut sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani.

Keywords

Pupuk Organik Cair Petani Cabai

Article Details

How to Cite
Mufida Diah Lestari, & Umi Nur Solikah. (2024). Pemberdayaan Petani Lewat Pemakaian Pupuk Organik Cair pada Tumbuhan Cabai di Wilayah Desa Waung Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. JANITA : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT , 4(1), 35-40. https://doi.org/10.36563/pengabdian.v4i1.1025

References

  1. Abror, M., & Alhaq, M. H. (2017). Pengaruh Pupuk Organik Cair dan Kombinasi Media Organik Terhadap annum L., 14(1), 1–8. https://doi.org/10.21070/nabatia.v14i1.853
  2. Ardiyanto, W., & Jazilah, S. (2018). Pengaruh Macam Pupuk Organik Cair (POC) dan Saat Pemberian terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annuum L.). Jurnal Ilmiah Pertanian, 14(2), 48–56.
  3. Cahyono, B. 2003. Cabai Rawit Teknik Budidaya & Analisis Usaha Tani.
  4. Kanisius. Jakarta.
  5. Hadisuwito, S. (2012). Membuat pupuk organik cair. AgroMedia.
  6. Hartuti, N. dan R.M. Sinaga. 1997. Pengeringan Cabai. Puslitbang Hortikultura.
  7. Bandung.
  8. Hidayati, Y. A., Kurnani, T. B. A., & Marlina, E. T. (2011). Kualitas Pupuk Cair
  9. Hasil Pengolahan Feses Sapi Potong Menggunakan Saccharomyces cereviceae ( Liquid Fertilizer Quality Produced by Beef Cattle Feces Fermentation Using Saccharomyces cereviceae ). Jurnal Ilmu Ternak, 11(2), 104–107.
  10. Kementerian Pertanian. 2016. Komoditas Pertanian Sub Sektor Hortikultura Cabai Rawit. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
  11. Kementerian Pertanian. 2020. Peningkatan Produksi Cabai Rawit. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
  12. Rukmana, H. R. 2010. Usaha Tani Cabai Rawit. Kanisius. Yogyakarta.
  13. Salim, E. 2013. Meraup Untung Bertanam Cabai Hibrida Unggul di Lahan dan Polybag. Lily Publisher. Yogyakarta. 134 hlm.
  14. Samadi, R.1997. Budidaya Cabai Merah secara Komersional. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
  15. Sunaryono, H. 1989. Budidaya Cabe Merah. Sinar Baru. Bandung. Sutanto, R. 2009. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
  16. Widiadnyana, K. (2016). Analisis Kandungan N, P, K Pupuk Organik Cair dari Urin Sapi dengan Penambahan Limbah Kulit Telur dan Batang Tembakau. Tugas Akhir (Tidak Diterbitkan), Program Studi Analis Kimia.Universitas Pendidikan Ganesha.