STRATEGI PERENCANAAN BAHAN BAKU TANAH LIAT DAN KAOLIN PADA PERUSAHAAN GENTENG MAHKOTA TRENGGALEK
Abstract
Perusahaan Genteng Mahkota Trenggalek dalam melaksanakan pemenuhan kebutuhan bahan baku (tanah liat dan kaolin) tidak menggunakan suatu perencanaan kebutuhan bahan baku yang tepat karena hanya menggunakan perkiraan dan pengalaman saja. Pengadaan bahan baku yang dilakukan tidak efisien, hal tersebut terlihat dengan kebijakan perusahaan menentukan jumlah untuk tanah liat sebesar 64 m3 dan kaolin sejumlah 28 m3. Tentunya keadaan tersebut akan mengakibatkan pemborosan biaya persediaan bahan baku yang pada akhirnya akan meningkatkan biaya produksi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi perencanaan bahan baku tanah liat dan kaolin dengan biaya persediaan ekonomis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif - analitis, yang bertujuan mencari suatu pemecahan masalah tentang pengadaan bahan baku yang ekonomis. Untuk mempermudah dalam pengumpulan data, peneliti membentuk unit-unit studi, yaitu bagian pembelian bahan baku, bagian produksi dan bagian administrasi untuk penggalian data serta informasi. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan content analysis. Alat analisis yang digunakan dalam pembahasan sebagai upaya menemukan strategi yang tepat adalah dengan menggunakan metode MRP (material requirement planning). Pengukuran lot yang digunakan melalui pendekatan lot for lot, EOQ dan POQ sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang bergelombang. Berdasarkan hasil analisis perencanaan kebutuhan bahan baku tanah liat dan kaolin, maka diperoleh hasil bahwa strategi perencanaan bahan baku tanah liat dan kaolin dengan menggunakan metode MRP dapat meminimumkan biaya persediaan bahan baku. Hasil yang diperoleh dari metode tesebut untuk bahan baku tanah liat menggunakan MRP metode lot for lot (jumlah pesanan sesuai dengan kebutuhan tiap periode/bulan) dengan biaya pemesanan dan biaya simpan sebesar Rp 678.000,- sedangkan untuk bahan baku kaolin menggunakan MRP metode lot for lot dengan biaya pemesanan dan biaya simpan sebesar Rp 630.000,-. Strategi perencanaan kebutuhan bahan baku tersebut merupakan metode pemenuhan bahan baku yang minimum dengan total biaya sebesar Rp1.308.000,-.
The Company of Mahkota Genteng in Trenggalek in fulfilling the requirement of raw materials (clay and kaolin) do not use a proper requirement planning of raw materials because only use estimation and experience only. The procurement of raw materials is not efficient, it is seen with the company's policy to determine the amount of clay for 64 m3 and kaolin of 28 m3. Certainly this situation will lead to waste of raw material inventory cost which will ultimately increase production cost. The purpose of this study is to describe the planning strategy of raw materials of clay and kaolin with the cost of economic inventory. This research is a descriptive-analytical research, which aims to find a problem solving on the procurement of raw materials economically. To facilitate the collection of data, the researchers set up study units, namely the purchase of raw materials, parts production and the administration for data mining and information. The data collection technique is done by observation, interview and content analysis. The analytical tool used in the discussion as an effort to find the right strategy is to use MRP (material requirement planning) method. Lot measurements are used through the lot for lot approach, EOQ and POQ as an effort to meet the needs of corrugated raw materials. Based on the results of planning analysis of raw material needs of clay and kaolin, then obtained the result that the planning strategy of raw materials of clay and kaolin by using MRP method can minimize raw material inventory cost. The results obtained from these methods for clay raw materials using MRP lot for lot method (the number of orders in accordance with the needs of each period per month) with the cost of ordering and storage costs of Rp 678,000, - while for kaolin raw materials using MRP lot for lot method With a procurement and saving costs of Rp 630.000, -. The raw material demand planning strategy is a minimum material fulfillment method with a total cost of Rp1,308,000.-.
References
Ahyari, Agus, 1998, Manajemen Produksi – Perencanaan Sistem Produksi. Buku I. Yogyakarta: BPFE.
----------------, 1998, Manajemen Produksi – Perencanaan Sistem Produksi. Buku II. Yogyakarta: BPFE.
----------------, 1998, Manajemen Produksi – Pengendalian Produksi. Buku I. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
----------------, 1998, Manajemen Produksi – Pengendalian Produksi, Buku II, Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Assauri, Sofyan, 1999, Manajemen Produksi dan Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Handoko, T. Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE.
Heizer, Jay & Barry Render. 2006. Operations Management – Manajemen Operasi Buku 1 & 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Indriantoro Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis – Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Nasir Moh., 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Rangkuti Freddy, 1996. Manajemen Persediaan, Edisi I., Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Reksohadiprodjo, Sukanto dan Indriyo Gitosudarmo. 1999. Manajemen Paroduksi. Yogyakarta: BPFE.
Yamit, Zulian. 2005. Manajemen Produksi Dan Operasi. Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi UII.