PERBEDAAN EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES PANAS KERING PADA PENURUNAN INTENSITAS NYERI DYSMENORRHEA PRIMER MAHASISWI PRODI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG

  • Anita Dwi Agustinasari Universitas Tulungagung
Abstract views: 441 , pdf downloads: 521
Keywords: teknik Relaksasi Nafas Dalam, Kompres Panas kering, Dysmenorrhea

Abstract

ABSTRAK
Terganggunya aktivitas disekolah karena gangguan haid dapat berimbas pada penurunan prestasi dan semangat belajar. Nyeri yang dirasakan akibat ketidakseimbangan hormone progesterone yang ada di dalam darah. Selain gangguan fisik hal ini juga bisa berefek pada gangguan psikologis yang mengakibatkan seorang wanita menjadi cepat lelah dan marah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif antara Teknik Relaksasi Napas Dalam dan Kompres Panas Kering dalam Penurunan Intensitas Nyeri Dysmenorhea Primer. Merupakan Quasi Eksperimental dengan Pretest-Posttest, NonEquivalent Control Group Design. Sampling menggunakan Accidental dengan jumlah 60 mahasiswi kemudian dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Nilai Spearmean rho p-value lebih kecil dari 0,01 untuk perlakuan I, pada perlakuan II p-value kurang dari 0,01. Intensitas nyeri pada penderita dimenore primer menurun dibandingkan dengan sebelum dilakukan terapi. uji Wilcoxon untuk melihat pengaruh diperoleh nilai p-value = 0,615 yang artinya tidak ada perbedaan antar kedua tehnik untuk menurunkan nyeri. Terapi non farmakolog cukup efektif untuk menurunkan nyeri, sehingga hal ini bisa menjadi alternatif bagi penderita nyeri haid. Teknik yang dipakai mudah dan bisa dilakukan dimana saja sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar disekolah.

 

ABSTRACT
Disruption of school activities due to menstrual disorders can have an impact on decreased achievement and enthusiasm for learning. Pain is felt due to an imbalance of the hormone progesterone in the blood. In addition to physical disorders, this can also have an effect on psychological disorders that cause a woman to become tired and angry. This study aims to determine how effective the Deep Breathing Relaxation Technique and Dry Heat Compress are in Reducing Primary Dysmenorrhea Pain Intensity. It is a Quasi Experimental with Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design. Sampling using Accidental with a total of 60 female students then divided into 2 treatment groups. The Spearmean rho p-value is less than 0.01 for treatment I, in treatment II the p-value is less than 0.01. The intensity of pain in patients with primary dysmenorrhea decreased compared to before therapy. Wilcoxon test to see the effect obtained p-value = 0.615, which means there is no difference between the two techniques to reduce pain. Non-pharmacological therapy is quite effective in reducing pain, so this can be an alternative for people with menstrual pain. The technique used is easy and can be done anywhere so that it does not interfere with learning activities at school.

 

Published
2020-08-01
How to Cite
Anita Dwi Agustinasari. (2020). PERBEDAAN EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN KOMPRES PANAS KERING PADA PENURUNAN INTENSITAS NYERI DYSMENORRHEA PRIMER MAHASISWI PRODI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG. Kebidanan, 10(2), 1-5. Retrieved from https://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/view/403