Main Article Content

Abstract

ABSTRACT
     Rapid urban development requires monitoring and evaluation of intersection conditions, especially in
urban areas where space availability is very limited. As a result, traffic handling becomes very important, so
knowledge of the volume and capacity characteristics of road segments is essential. The correlation a
comparison of the intersection's wait time and queue length, along Considering the assessment of the
intersection's operating effectiveness under investigation. original information collected from field surveys at
the intersection of Jalan Raya Boyolangu. The main source of this data collection is the Jalan Raya Moh. Yamin
- Jalan Raya Pucung Kidul intersection. In addition, supplementary materials for this study were derived from
calculations and hypotheses contained in literature books. A week-long traffic volume survey gathered
information for data analysis. The Highway Capacity Manual (HCM) 1985 and Ideas contained in the
Indonesian Road Capacity Manual (MKJI) 1997 were used to ascertain the queue value, latency, length, as well
as the level of intersection approach saturation. Drawing from the outcomes in the domain, the degree of
saturation values on Jalan Raya Boyolangu, Jalan Moh. Yamin, and Jalan Raya Pucung Kidul are 0.68, 0.288,
and 1.144. This demonstrates how poorly the road is maintained because the waiting time and waiting time are
affected by the degree of saturation. Therefore, it is necessary to assess green time or divert some traffic for
public transportation to other routes.
Keywords: signalized intersection, delays, MKJI 1997


ABSTRAK
   Perkembangan kota yang pesat membutuhkan pemantauan dan evaluasi keadaan persimpangan,
terutama di kota-kota yang kekurangan ruang yang tersedia. Akibatnya, penanganan lalu lintas
menjadi sangat penting, sehingga pengetahuan tentang karakteristik volume dan kapasitas segmen
jalan menjadi sangat penting. Korelasi perbandingan waktu tunggu persimpangan dan panjang antrian,
dengan mempertimbangkan penilaian efektivitas operasi persimpangan yang sedang diselidiki.
informasi asli yang dikumpulkan dari survei lapangan di persimpangan Jalan Raya Boyolangu.
Sumber utama dari pengumpulan data ini adalah persimpangan Jalan Raya Moh. Yamin -
persimpangan Jalan Raya Pucung Kidul. Selain itu, bahan pelengkap untuk penelitian ini diperoleh
dari perhitungan dan hipotesis yang terdapat dalam buku-buku literatur. Survei volume lalu lintas
selama seminggu mengumpulkan informasi untuk analisis data. Highway Capacity Manual (HCM)
1985 dan Ide yang terdapat dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 digunakan untuk
mengetahui nilai antrian, tundaan, panjang, serta tingkat kejenuhan pendekat persimpangan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari domain tersebut, nilai derajat kejenuhan di Jalan Raya


Boyolangu, Jalan Moh. Yamin, dan Jalan Raya Pucung Kidul adalah 0,68, 0,288, dan 1,144. Hal ini
menunjukkan buruknya kondisi jalan tersebut karena waktu tunggu dan waktu tunggu dipengaruhi
oleh derajat kejenuhan. Oleh karena Akibatnya, diperlukan evaluasi waktu hijau atau pengalihan
sebagian lalu lintas untuk transportasi umum ke rute lain.
Kata kunci: persimpangan bersinyal, tundaan, MKJI 1997

Keywords

persimpangan bersinyal tundaan MKJI 1997

Article Details

How to Cite
DANANG WIJANARKO, & ALMIZAN DICKY KURNIAWAN. (2023). PENINGKATAN TATA LETAK PERSIMPANGAN BERSINYAL MELALUI ANALISIS PANJANG ANTRIAN DENGAN PENGURANGAN LATENSI (STUDI KASUS: JALAN RAYA BOYOLANGU-JALAN MOH.YAMIN-JALAN RAYA PUCUNG KIDUL). JURNAL DAKTILITAS, 3(2), 43-51. https://doi.org/10.36563/daktilitas.v3i2.959