ANALISIS KEMANFAATAN USAHA TANI KACANG TANAH SISTEM TUMPANGSARI
Abstract
ABSTRACT
Peanuts are in the second most important position after soybeans in Indonesia, so they have the potential to be developed because peanuts have high economic value and have a large enough domestic market opportunity. Based on the area of cultivation, peanuts rank fourth after rice, corn and soybeans. The results of the study are as follows 1). Farmers spend a production cost of Rp. 3,865,500 in a farm scale of 1 ha per planting season. Production costs include the means of producing fertilizer, purchasing peanut seeds, transportation and costs of tillage until the harvesting process. The net income received by farmers in farming peanuts in the intercropping system is the value obtained from the proceeds from the sale of peanuts minus all costs incurred by farmers in farming so that the farm income is IDR 6,434,500. 2). The B / C ratio of peanut farming in one crop in the intercropping in the village of kacangan, ngunut sub-district, Tulungagung Regency,> 1 is 1.66 so it is feasible to cultivate.
Keywords: farming, economic benefits, peanuts, intercropping
ABSTRAK
. Kacang tanah menduduki posisi kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia sehingga berpotensi untuk dikembangkan karena kacang tanah memiliki nilai ekonomi tinggi dan memiliki peluang pasar dalam negeri yang cukup besar.Berdasarkan luas pertanaman, kacang tanah menempati urutan ke empat setelah padi, jagung dan kedelai.Hasil dari penelitian sebagai berikut 1). Petani mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 3.865.500,- dalam ukuran skala usahatani 1 ha tiap satu kali musim tanam. Biaya produksi meliputi sarana produksi pupuk, pembelian benih kacang tanah, transportasi dan biaya pengolahan tanah sampai proses pemanenan. Pendapatan bersih yang diterima petani dalam berusahatani kacang tanah pada system tumpangsari merupakan nilai yang didapatkan dari hasil penerimaan penjualan kacang tanah dikurangi dengan semua biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam usahatani sehingga pendapatan usahatani sebesar Rp 6.434.500,-. 2). Rasio B/C usahatani kacang tanah dalam satu kali tanam pada tumpangsari di Desa kacangan kecamatan ngunut Kabupaten Tulungagung > 1 yaitu 1,66 sehingga layak untuk diusahakan.
Kata Kunci : usaha tani, manfaat ekonomi, kacang tanah, tumpang sari