Main Article Content

Abstract

Fenomena “nongkrong” di kafe nampaknya sudah menjadi kebiasaan lumrah dikalangan remaja milenial pada masyarakat kontemporer. Penelitian ini mencoba untuk mendeskripsikan relasi antara eksisnya kafe dengan budaya nongkrong yang digunakan remaja sebagai ajang untuk mengekspresikan, mengaktualisasikan dan membentuk citra diri mereka di media sosial dan dipandanga menggunakan perspektif teori interaksionisme simbolik dan masyarakat konsumsi. Fenomena ini terjadi dalah satunya di Mooi Coffee, yakni sebuah kafe yang berada di Kabupaten Blitar. Penelitian ini mengaplikasikan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa hadirnya eksistensi remaja yang memiliki gejolak untuk memenuhi keinginan, selera, dan pembentukan gaya hidup mereka. Kafe tidak hanya menjadi tempat untuk nongkrong secara fungsional, tetapi juga dimaknai telah bergeser dari nilai guna yang mengarah pada nilai tanda. Kafe tidak lagi menjadi tempat yang cukup hanya untuk kebutuhan biologis semata, melainkan sebagai simbol citra diri dan gaya hidup remaja milenial.


Kata Kunci : kafe, remaja, citra diri, media sosial

Article Details

How to Cite
Widiyaningsih, D. S. (2022). MEANING OF CAFE FOR MILLENNIAL Y MAKNA KAFE BAGI REMAJA MILENIAL SEBAGAI BENTUK CITRA DIRI DI MEDIA SOSIAL. Publiciana, 15(01), 12-18. https://doi.org/10.36563/publiciana.v15i01.374