TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG STUNTING PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-3 KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
Abstract
ABSTRAK
Stunting pada anak balita merupakan salah satu indikator status gizi kronis yang dapat memberikan gambaran gangguan keadaan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau dan pada 2 tahun awal kehidupan anak dapat memberikan dampak yang sulit diperbaiki. Prevelensi stunting di dunia masih tergolong tinggi. Ini dapat dilihat dari persentase kejadian stunting di dunia pada tahun 2017 yang masih mencapai 22,2%, Setengah dari jumlah anak dengan stunting berada di Asia (55%) dan sepertiga berada di Afrika (39%) (Unicef, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa presentasinya masih diatas standar yang telah ditetapkan oleh WHO yaitu 20 % (Kemenkes, 2016). Pada tahun 2017 jumlah balita stunting di Indonesia meduduki peringkat ke 4 terbesar di dunia setalah Nigeria, Pakistan, dan India Penelitian dilaksakan pada tanggal 29 Juni- 25 Juli 2009.
Desain penelitian ini adalah adeskriptif. Variable dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan. Pengambilan sampel dengan tehnik accidentaly sampling dan besar sampelnya 64 responden. Data dikumpulkan dengan kuesioner tertutup yang selanjutnya dilakukan pengolahan data kemudian diprosentase dan disajikan dalam bentuk diagram pie.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden (81%) yaitu sebanyak 52 orang dari total 64 responden memiliki tingkat pengetahuan tentang stunting masuk dalam kriteria baik. Banyaknya informasi yang diperoleh tentang stunting akan menambah pengetahuan tentang stunting.
ABSTRACT
Stunting in children under five is one indicator of chronic nutritional status that can provide a picture of the disruption of the overall socioeconomic situation in the past and in the first 2 years of a child's life can have an impact that is difficult to repair. The prevalence of stunting in the world is still relatively high. This can be seen from the percentage of stunting events in the world in 2017 which still reached 22.2%, half of the children with stunting were in Asia (55%) and one third were in Africa (39%) (Unicef, 2018). This shows that the presentation is still above the standard set by WHO, which is 20% (Ministry of Health, 2016). In 2017 the number of stunting toddlers in Indonesia ranked 4th in the world after Nigeria, Pakistan and India. The study was conducted on June 29-July 25, 2009.
The design of this research is descriptive. The variable in this study is a single variable, namely knowledge. Sampling with accidentaly sampling technique and the sample size is 64 respondents. Data were collected with a closed questionnaire which then performed data processing and then percentage and presented in the form of pie charts.
The results showed the majority of respondents (81%) as many as 52 people from a total of 64 respondents had a level of knowledge about stunting included in the criteria either. The amount of information obtained about stunting will increase knowledge about stunting.