Main Article Content
Abstract
Secara umum setiap rumah sakit memiliki tehnik untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang mudah diperoleh masyarakat, utamanya rumah sakit yang menerima rujukan dari berbagai daerah lain. RSUD dr. Iskak Tulungagung mengupayakan berbagai inovasi dengan bertujuan agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dengan cepat, tepat, efektif, dan efisien. IGD yang menjadi pintu pertama rumah sakit, sangat dibutuhkan strategi penyebarluasan informasi kepada masyarakat supaya inovasi yang telah tercipta benar–benar terlaksana dengan benar.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui lebih dalam strategi penyebarluasan informasi inovasi IGD RSUD dr. Iskak Tulungagung sekaligus faktor pendukung dan penghambat dalam strategi penyebarluasannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan teknik penelitian melakukan observasi dan wawancara langsung dengan narasumber yang mengetahui berbagai hal tentang permasalahan yang kami teliti. Sedang fokus penelitian meliputi strategi sosialiasi secara langsung dan strategi sosialisasi secara tidak langsung melalui brosur, baner, dll. Faktor pendukung dan penghambat dalam penyebarluasan informasi inovasi IGD meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Dalam strategi penyebarluasan informasi inovasi IGD yang menjadi faktor pendorong antara lain : dukungan pemerintah Kabupaten Tulungagung, semua pegawai RSUD dr. Iskak Tulungagung, sarana prasarana yang sudah memadai, dan adanya koordinasi yang baik dengan lintas sectoral. Faktor penghambatnya diantaranya : belum dilakukannya sosialisasi sampai ke daerah pelosok / desa-desa, ketidakpedulian sebagian masyarakat akan adanya sosialiasi dari tim RSUD dr. Iskak Tulungagung dan susah sinyal di daerah–daerah tertentu.
Kata Kunci : Strategi, penyebarluasan informasi, inovasi
Article Details
1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0