Main Article Content
Abstract
Salah satu usaha andalan sub sektor peternakan salah satunya adalah usaha peternakan sapi perah. Dalam kegiatan agroindustri yang memiliki peluang prospektif meruapakan subsistem agribisnis. Namun demikian, ada sisi negatif dari usaha peternakan sapi, yaitu menjadikan sumber pencemaran yang berasal dari limbah usaha peternakan sapi . Didalam penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui, mendeskripsikan serta menganalisa peran Pemerintahan Desa dalam mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan sapi, ntuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisa apa faktor penghambat dan faktor pendukung Peran Pemerintah Desa dalam mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah peternakan sapi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Kabupaten Tulungagung yang berfokus di desa Sendang Kecamatan Sendang. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Instrument penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, pedoman wawancara, catatan lapangan, dan kamera digital. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengamatan, wawancara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan dan verifikasi. Dalam penelitian ini menggunakan keabsahan data. Peran pemerintah desa sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi atau melengkapi kebutuhan, sarana dan prasarana yang mendukung proses pemerintahan dan pembangunan desa. Peran pemerintah desa sebagai mediator yaitu membuat suatu penyelesaian sengketa para pihak dengan kesepakatan bersama melalui mediator yang bersikap netral, dan tidak membuat keputusan atau kesimpulan bagi para pihak. Terakhir Pemerintah desa sebagai motivator yaitu Memberikan motivasi-motivasi terhadap warga akan pentingnya melindungi alam dan lingkungan dari limbah pencemaran sapi perah.
Article Details
1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
References
- Ahmadi, Rulam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Ar-Ruzz Media: Yogyakarta.
- Crawford, J. 2003. Composting of Agricultural Waste. in Biotechnology Applications and Research. p. 68-77.
- Farida E. 2000. Pengaruh Penggunaan Feses Sapi dan Campuran Limbah Organik Lain Sebagai Pakan atau Media Produksi Kokon dan Biomassa Cacing Tanah Eisenia foetida savigry. Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi dan MakananTernak. IPB, Bogor.
- Ginting. 2007. Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan. Universitas Sumatera Utara Repository. Medan.
- Hidayat, N., P. Masdiana dan S. Suhartini. 2006. Mikrobiologi Industri. Penerbit Andi. Yogyakarta.
- Indroprahasto, S. 2010. Kompos.Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Bogor.
- Isroi, 2008. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Bogor.
- Kaharudin dan F.M. Sukmawati.2010. Manajemen Limbah Ternak untuk Kompos dan Biogas.Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian. Nusa Tenggara Barat.
- Nurhasanah. 2005. Biogas Sebagai Energi Alternatif. Penerbit Media Pustaka Press. Jakarta.
- Rahayu, E dan S. P. Nur. 2002. Isolasi dan Seleksi Lactobacillus yang Berpotensi Sebagai Agensi Probiotik. Agritech Vol.23 No.2 Hal 67-74.
- Suardana, W. 2007. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari Cairan Rumen Sapi Bali sebagai Kandidat Biopreservatif. Jurnal Veteriner Vol.8 No.4:155-159.
- Sofyadi Cahyan, 2003. Konsep Pembangunan Pertanian dan Peternakan Masa Depan. Badan Litbang Departemen Pertanian. Bogor.
- Sihombing D T H. 2000. Teknik Pengelolaan Limbah Kegiatan/Usaha Peternakan. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Bogor.
- Soehadji, 1992. Kebijakan Pemerintah dalam Industri Peternakan dan Penanganan Limbah Peternakan. Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian. Jakarta.
- Willyan, D. 2008. Langkah Jitu Membuat Kompos Dari Kotoran Ternak. Agro Media. Jakarta
- Widodo, Asari, dan Unadi, 2005.Pemanfaatan Energi Biogas Untuk Mendukung Agribisnis Di Pedesaan.Publikasi Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong