EVALUASI PROGRAM SEKOLAH LAPANG HAMA TERPADU (SLPHT) TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI PADI (ORYZA SATIVA SP) DAN TINGKAT PENDAPATAN PETANI
Abstract
Tanaman padi merupakan salah satu tanaman pangan yang keberadaannya harus senantiasa terpenuhi, karena padi merupakan salah satu penghasil makanan pokok yaitu berupa beras bagi masyarakat Indonesia. Untuk meningkatkan produktifitas tanaman padi dan pengetahuan petani tentang pengendalian dama dan penyakit tanaman.Pemerintah Indonesia menyelenggarakan program untuk petani di Indonesia melalui SLPHT tanaman padi.Untuk mengetahui keberhasilan program tersebut maka perlu dilakukan evaluasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian anatara pelaksanaan kegiatan program SLPHT tanaman padi di Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung dengan pedoman teknis program SLPHT tanaman padi dilihat dari komponen konteks (context), Input (masukan), proses (process) dan produk (output). Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Lokasi dalam penelitian ini adalah Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung, sedangkan pengambilan informan dilakukan dengan cara sengaja (purposive). Purposive dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa informan yag dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informan yang dianggap mewakili informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Informan yang akan dipilih dalam penelitian ini antara lain anggota atau pengurus perwakilan kelopok tani, penyuluh (pelaksana SLPHT), dan petani penggerak SLPHT.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat kesesuaian dan ketidaksesuaian pada input, proses dan produk dengan pedoman teknis. Komponen input yang sesuai dengan fasilitas dan tenaga pelaksana. Komponen proses yang sesuai adalah pertemuan musyawarah pra tanam, pertemuan mingguan dan hari lapang tani. Ketrampilan petani di bidang pengamatan OPT pada tanaman padi dan teknologi pengendaliannya secara terpadu. Peningkatan kemampuan dan ketrampilan petani dalam menganalisis agroekosistem pertanian dan peningkatan kerjasama dalam usahatani. Sedangkan komponen input yang tidak sesuai adalah materi yang disampaikan dalam kegiatan SLPHT. Komponen proses yang tidak sesuai survey lokasi dan peserta, pembinaan petani penggerak koordinasi untuk mempersiapkan hari lapang tani. Komponen produk yang tidak sesuai adalah peningkatan kualitas agroekosistem.
Downloads
References
Anastasi, Thomas E. 1974. Desk Guide To Communition.Philippines :Addison-Wesley Publishing Company.
Bogdan, Robert and Steven J. Taylor. 1993. Kualitatif (Dasar-Dasar Penelitian), Diterjemahkan A. Khozin Afandi. Surabaya :Usaha Nasional.
Burhan, Bungin. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.
Cahyono, Wayan. 2009. Evaluasi Program SLPHT Tanaman Padi (Oryza Sativa sp). Surakarta :UNS.
Departemen Kehutanan. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Pusat Penyuluhan Kehutanan. Surakarta :UNS.
Departemen Pertanian. 2007. Pedoman Umum Pertanian Tahun 2007 dalam http://agribisnis.deptan.go.id/web/diperta-ntb/pedum/p2hp.doc.
Hartveld, K. 1992. Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Kedelai. Malang :Departemen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Huda, N. 2002. Penyuluhan Pembangunan Sebagai Ilmu. Bandung:Unpublised.
Iqbal, Hasan. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta :Bumi Aksara.
Karlina, Hermin. Dampak Pelaksanaan SLPHT Terhadap Perubahan Perilaku Petani Di Propinsi Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Agr IBA No. 2 Edisi September Tahun 2013.