Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi antara pengasuh atau perawat dengan orang tua lanjut usia (lansia) di Pondok Jompo Panti Al-Ishlah, Kota malang. Teori Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi Empatik menjadi dasar dalam memahami dinamika relasi yang terjadi dalam organisasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan lima pengasuh di Panti Jompo Pondok Al-Ishlah sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi empatik antara pengasuh dan lansia tidak hanya menjadi aspek penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga merupakan bagian integral dari tugas pengasuh dalam merawat lansia. Komunikasi empatik digunakan untuk mengatasi berbagai situasi, seperti menenangkan lansia yang sedang sedih atau merindukan keluarga mereka, serta untuk berkomunikasi dengan lansia yang sulit diajak berbicara. Tantangan yang dihadapi oleh pengasuh dalam berkomunikasi dengan lansia termasuk kesulitan komunikasi dengan mereka yang mengalami gangguan pikun dan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, komunikasi nonverbal menjadi strategi utama dalam menyampaikan pesan kepada lansia yang mengalami gangguan pendengaran.


This research aims to determine the communication process between caregivers and elderly parents at the Panti Al-Ishlah Nursing Home, Malang City. Theories of Interpersonal Communication and Empathic Communication are the basis for understanding the relationship dynamics that occur in the organization. This research used qualitative methods with five caregivers at the Pondok Al-Ishlah Nursing Home as research subjects. The research results show that empathetic communication between caregivers and the elderly is not only an important aspect of daily life but also an integral part of the caregiver's duties in caring for the elderly. Empathetic communication is used to overcome various situations, such as calming elderly people who are sad or missing their family, as well as to communicate with elderly people who are difficult to talk to. Challenges faced by caregivers in communicating with the elderly include communication difficulties with those who experience dementia and hearing loss. Therefore, nonverbal communication is the main strategy for conveying messages to elderly people who have hearing loss.

Keywords

Komunikasi Empatik Lansia Jompo Pondok Al-Ishlah Malang

Article Details

How to Cite
Qorib, F., Simung, Y., & Purnawati, L. (2024). Manajemen Pondok Jompo Panti Al Ishlah Kota Malang dalam Perspektif Komunikasi Empatik. Publiciana, 17(02), 113-124. https://doi.org/10.36563/publiciana.v17i02.1019

References

  1. Alhasan, D. L., & Maryani, A. (2021). Hubungan Komunikasi Empatik Dosen Wali dengan Tingkat Kecemasan Mahasiswa. Prosiding Manajemen Komunikasi, 454-458.
  2. Devito, A. (2010). Komunikasi Antar Pribadi. Tangerang: Karisma Publishing Group.
  3. Basuki, W. (2015). Faktor-faktor penyebab kesepian terhadap tingkat depresi pada lansia penghuni panti sosial. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2) 10-22.
  4. Cangara, H. (2018). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  5. Djamarah, S.,S. (2014). Pola Asuh Orang Tua dan Keluarga dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
  6. Hurlock, E.. (2018). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
  7. Havifi, I. (2014). Komunikasi Interpersonal Perawat dengan Lansia Panti Jompo UPT Khusnul Khotimah di Kota Pekanbaru. Skripsi. Universitas Riau.
  8. Jamiludin, M. (2018). Kepuasan Interaksi Sosial Lansia pada Panti Jompo. Jurnal Keperawatan, 3(2) 133-145
  9. Jahja, Y. (2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenada Media Group.
  10. Juniawti, E., Ruswandi, R., & Wahyuni, D. (2021). Komunikasi Interpersonal Antara Perawat Dan Pasien Lansia di Rumah Sakit. Jurnal Kesehatan Mental 6(2) 192-197.
  11. Manalu, D., & Berlianti, B. (2024). Model Pelayanan Sosial Panti dan Non Panti di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Anak Gembira. SOSMANIORA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 3(1), 99-113.
  12. Moleong, L.J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
  13. Mulyana, D. (2010). Komunikasi Verbal dan non VERVAL. Bandung : Remaja Rosdakarya
  14. Mubarak, WI. (2010). Pengantar Keperawatan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
  15. Osman. A, dkk. 2012. The Depression Unxiety Stress Scales-21. Journal Of Clinical Psikologi Vol 12
  16. Riyanti, R., & Choiriyati, S. (2021). Komunikasi Empati Pengasuh Dalam Perubahan Psikologis Lansia (Studi Unit Pelaksanaan Tekhnis Dinas (UPTD) Pelayanan Lanjut Usia (PSLU) Tresna Werdha Natar, Lampung Selatan). INTERCODE, 1(1) 22-32.
  17. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
  18. Taufik. 2012. Empati: pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo
  19. Yuliati, A., Baroya, N. M., & Ririanty, M. (2014). Perbedaan kualitas hidup lansia yang tinggal di komunitas dengan di pelayanan sosial lanjut usia (The different of quality of life among the elderly who living at community and social services). Pustaka Kesehatan, 2(1), 87-94