Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Pemilu merupakan bagian bentuk nyata pendidikan, meskipun rutin kejadiannya tapi berjangka waktu cukup panjang. Frekuensi pemilihan di banyak negara sekali dalam lima tahun atau empat tahun, dianggap sudah cukup masa tersebut untuk membuktikan kesanggupan dan pushing power ( tenaga pendobrak) untuk menyusun suatu masa depan yang lebih baik dan membahagiakan rakyat.
Pemilu di Indonesia dipandang juga sebagai wahana pendidikan politik yang dapat dipakai sebagai indikator sampai seberapa jauh tingkat partisipasi masyarakat dibidang politik. Pendidikan politik yang dimaksudkan meliputi sedikit banyaknya informasi masalah-masalah kenegaraan yang diterima masyarakat.Selanjutnya, pendidikan politik yang diterima oleh masyarakat melalui dua cara penyampaian, implisit dan eksplisit. Penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif kualitatif dan mengambil lokasi di kabupaten Tulungagung. Penelitian ini akan meneliti tentang bagimana sosialisasi politik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan faktor–faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan sosialisasi politik di kabupaten Tulungagung.
ABSTRACT
Elections are part of the real form of education, although it is routine but has a long term. The frequency of elections in many countries once in five years or four years, is considered to have been enough to prove the ability and pushing power to develop a better and happier future for the people.
Elections in Indonesia are also seen as a vehicle for political education that can be used as an indicator of the extent of the level of public participation in the political field. Political education is intended to include a little information about state issues that are accepted by society. Furthermore, political education is accepted by society through two ways of conveying, implicit and explicit. The research used is a qualitative descriptive research type and takes place in the Tulungagung district. This research will examine how political socialization to increase public awareness and factors that can influence the implementation of political socialization in Tulungagung district.
Keywords
Article Details
1. Hak cipta atas artikel apa pun dipegang oleh penulisnya.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya dengan pengakuan atas kepenulisan dan publikasi awal karya tersebut dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan dari publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena hal itu dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
5. Artikel dan materi terkait yang diterbitkan didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
References
- ABSTRAK
- Pemilu merupakan bagian bentuk nyata pendidikan, meskipun rutin kejadiannya tapi berjangka waktu cukup panjang. Frekuensi pemilihan di banyak negara sekali dalam lima tahun atau empat tahun, dianggap sudah cukup masa tersebut untuk membuktikan kesanggupan dan pushing power ( tenaga pendobrak) untuk menyusun suatu masa depan yang lebih baik dan membahagiakan rakyat.
- Pemilu di Indonesia dipandang juga sebagai wahana pendidikan politik yang dapat dipakai sebagai indikator sampai seberapa jauh tingkat partisipasi masyarakat dibidang politik. Pendidikan politik yang dimaksudkan meliputi sedikit banyaknya informasi masalah-masalah kenegaraan yang diterima masyarakat.Selanjutnya, pendidikan politik yang diterima oleh masyarakat melalui dua cara penyampaian, implisit dan eksplisit. Penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif kualitatif dan mengambil lokasi di kabupaten Tulungagung. Penelitian ini akan meneliti tentang bagimana sosialisasi politik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan faktor–faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan sosialisasi politik di kabupaten Tulungagung.
- ABSTRACT
- Elections are part of the real form of education, although it is routine but has a long term. The frequency of elections in many countries once in five years or four years, is considered to have been enough to prove the ability and pushing power to develop a better and happier future for the people.
- Elections in Indonesia are also seen as a vehicle for political education that can be used as an indicator of the extent of the level of public participation in the political field. Political education is intended to include a little information about state issues that are accepted by society. Furthermore, political education is accepted by society through two ways of conveying, implicit and explicit. The research used is a qualitative descriptive research type and takes place in the Tulungagung district. This research will examine how political socialization to increase public awareness and factors that can influence the implementation of political socialization in Tulungagung district.